Mengenal Al Capone, Bos Gangster Terkejam yang Jadi Ikon Mafia Paling Tersohor

Mengenal Al Capone, Bos Gangster Terkejam yang Jadi Ikon Mafia Paling Tersohor

Nasional | BuddyKu | Selasa, 6 Juni 2023 - 12:38
share

Al Capone dikenal sebagai salah satu tokoh kriminal paling terkenal dalam sejarah Amerika Serikat. Ia terkenal aktif pada era larangan minuman keras di Amerika Serikat dan menjadi salah satu bos Mafia paling berpengaruh dalam sejarah Amerika.

Kekejamannya, kekuasaannya, dan gaya hidup glamornya menjadikannya ikon budaya populer yang masih terkenal hingga saat ini. Kehidupan dan kejahatan Al Capone telah menjadi subjek berbagai film, buku, dan karya seni lainnya.

Ia sering digambarkan dalam fiksi dan non-fiksi sebagai contoh kejahatan dan cerita kriminal yang menarik. Banyak film, buku, dan karya seni lainnya yang terinspirasi dari kehidupan dan kejahatan Al Capone.

Nah, seperti apa sih sosok Al Capone sebenarnya? Simak di bawah ini yang dirangkum Indozone.

Zaman muda Al Capone

Sosok Al Capone. (Wikipedia).
Sosok Al Capone. (Wikipedia).

Mengutip situs FBI.GOV , sosok Al Capone bernama asli Alphonse Gabriel Capone . Kedua orang tuanya adalah imigran dari Italia yang berimigrasi pada 1893.

Al Capone memiliki delapan saudara, salah satunya adalah : Vincenzo Capone, yang kemudian mengubah namanya menjadi Richard Hart dan menjadi Prohibition Agent di Homer, Nebraska. Sementara dua saudaranya Ralph dan Frank bekerja dengan Al Capone di sindikat kriminalnya.

Capone tampak menjanjikan sebagai seorang siswa namun ia memiliki masalah dengan aturan di sekolah Katolik paroki yang ketat. Masa sekolahnya berakhir pada saat usianya 14 tahun setelah ia dikeluarkan karena memukul wajah seorang guru wanita.

Capone muda kemudian bekerja paruh waktu di sekitar Brooklyn, termasuk toko permen dan arena boling. Dari tahun 1916 hingga 1918, ia bermain bisbol semi-profesional.

Julukan Scarface saat menjadi gangster di New York.

Sosok Al Capone. (Wikipedia).
Sosok Al Capone. (Wikipedia).

Capone pun bergabung dengan gangster yang dimulai dari geng kecil kelas teri. Setelah tugas awalnya dengan geng kecil-kecilan yang termasuk Junior Forty Thieves dan Laki-laki Bowery, Capone bergabung dengan Rippers Brooklyn dan kemudian Five Point Gang di Lower Manhattan.

Selama waktu ini, ia bekerja dan dibimbing oleh sesama pemeras bernama Frankie Yale, yang juga seorang Pramutama bar. Setelah ia sengaja menghina seorang wanita saat bekerja pintu di sebuah klub malam Brooklyn, Capone diserang oleh kakak dari wanita tersebut, Frank Gallucio, dan wajahnya dilukai tiga kali di sisi kiri. Bekas luka ini membuat dirinya dijuluki "Scarface."

Saat difoto, Capone menyembunyikan sisi kiri wajahnya bekas luka mengatakan luka-luka luka perang. Capone disebut "snorky" oleh teman-temannya terdekat.

Pindah ke Chicago, Al Capone bergabung dengan kelompok Johnny Torrio.

Sosok Al Capone. (Wikipedia).
Sosok Al Capone. (Wikipedia).

Di awal usia dua puluhan, ia pindah ke Chicago dan menjadi pengawal serta pelayan tepercaya Johnny Torrio, kepala sindikat kriminal yang memasok alkohol secara ilegal dan dilindungi secara politis melalui Unione Siciliana.

Konflik yang terjadi dengan North Side Gang berperan penting dalam kebangkitan dan kejatuhan Capone. Johnny Torrio pensiun setelah pasukan bersenjata dibawah North Side Gang hampir membunuhnya dan kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Capone.

Melihat bisnis minuman keras saat itu sedang bertumbuh, Capone pun nekat menjalankan bisnis ilegalnya. Ia juga berani melanggar Amandemen Larangan, seperti pembuatan bir ilegal, penyulingan dan distribusi bir dan minuman keras.

Pemimpin gangster dilindungi oleh politisi dan dikagumi masyarakat.

Sosok Al Capone. (Wikipedia).
Sosok Al Capone. (Wikipedia).

Capone memperluas bisnis penyelundupannya dengan cara-cara yang semakin brutal, tetapi hubungan baik yang saling menguntungkan dengan walikota William Hale Thompson dan polisi kota membuatnya merasa aman dari penegakan hukum.

Capone rupanya menarik perhatian masyarakat, terbukti saat ia mendapat sorak-sorai penonton ketika Capone menghadiri sebuah pertandingan bola. Dia memberikan sumbangan ke berbagai badan amal dan dipandang oleh banyak orang sebagai "Robin Hood modern".

Public Enemy No. 1 pasca kejadian pembantaian di Hari Valentine.

Meski tersenyum kepada masyarakat luas, Capone telah membangun reputasi yang menakutkan dalam persaingan geng yang kejam pada masa itu, berjuang untuk memperoleh dan mempertahankan "hak pemerasan" di beberapa wilayah Chicago.
Reputasi itu tumbuh ketika geng-geng saingan dihilangkan atau dibatalkan, dan pinggiran kota Cicero, pada dasarnya, menjadi wilayah kekuasaan gerombolan Capone.

Salah satu insiden pembantaian yang cukup menyita publik saat itu adalah peristiwa Pembantaian Hari Valentine, di mana tujuh saingan geng dibunuh di siang hari bolong. Insiden itu merusak citra pemerintah kota Chicago dan Capone, serta menyebabkan masyarakat menuntut pemerintah untuk menindaklanjuti tindakan Capone. Surat kabar menjuluki Capone sebagai "Public Enemy No. 1 (Musuh Publik No.1)".

Meski ditangkap, tapi Al Capone tak pernah dituntut karena pembunuhan atau pembantaian

Al Capone berulang kali ditangkap namun tak bisa menghadiri persidangan. Bahkan berulang kali dia masih bisa berjalan-jalan di Chicago. Sampai akhirnya keputusna pengadilan membuatnya tak berkutik, khususnya saat ia dan beberapa anak buahnya ditangkap karena membawa senjata api.

Kendati dikaitkan dengan pembataian di Hari Valentine, AL Capone tak pernah dituntut karena pembunuhan. Ada yang menduga pembantaian itu dilakukan oleh Moran, rival dari Capone. Ia hanya ditangkap karena kasus penggelapan pajak.

Pada tanggal 18 Oktober 1931, Capone dinyatakan bersalah setelah persidangan dan pada tanggal 24 November, dijatuhi hukuman sebelas tahun penjara federal, denda $50.000 dan biaya $7.692 untuk biaya pengadilan, di samping $215.000 ditambah bunga karena pajak balik.

Hanya tujuh tahun menjadi pemimpin mafia, sampai akhirnya dia dipenjara dan akhirnya meninggal dunia.

Sosok Al Capone. (Wikipedia).
Sosok Al Capone. (Wikipedia).

Sambil menunggu hasil banding, Capone dikurung di Penjara Kabupaten Cook. Setelah penolakan banding, ia memasuki Lembaga Pemasyarakatan A.S. di Atlanta, menjalani hukumannya di sana dan di Alcatraz.

Total Al Capone bergerak di dunia kriminal dan mafia dalam kurun waktu 7 tahun. Setelah ditangkap, ia pun mebderita di penjara sampai akhirnya meninggal dunia.

Menjadi sosok mafia dunia nyata yang masuk budaya populer.

Sosok Al Capone, bos mafia paling ikonik. (Wikipedia)
Sosok Al Capone, bos mafia paling ikonik. (Wikipedia)

Al Capone telah menjadi inspirasi dan muncul dalam berbagai bentuk budaya populer, termasuk film, serial, buku, musik, komik, hingga video game.

Kehidupan dan kejahatan Al Capone telah diangkat dalam beberapa film terkenal. Contohnya adalah film "The Untouchables" (1987) yang disutradarai oleh Brian De Palma, di mana Capone diperankan oleh Robert De Niro. Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan memperkuat citra Capone sebagai tokoh kriminal yang kuat dan kejam.

Al Capone juga muncul dalam berbagai serial televisi yang menggambarkan era larangan minuman keras. Salah satunya adalah serial "Boardwalk Empire" (2010-2014), yang mengisahkan kehidupan kriminalitas pada masa itu. Karakter Al Capone dalam serial ini diperankan oleh Stephen Graham.

Banyak buku dan biografi yang ditulis tentang Al Capone. Beberapa di antaranya adalah "Al Capone: His Life, Legacy, and Legend" karya Deirdre Bair dan "Capone: The Man and the Era" karya Laurence Bergreen. Buku-buku ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan Capone dan dampaknya dalam sejarah Amerika Serikat.

Al Capone sering disebut dan menjadi inspirasi dalam lirik lagu, terutama dalam genre hip-hop dan gangsta rap. Banyak artis seperti Jay-Z, Nas, dan Snoop Dogg telah menyebut Capone dalam lagu-lagu mereka, mengangkat citra dan reputasinya sebagai tokoh kriminal yang terkenal.

Al Capone juga muncul dalam beberapa permainan video yang mengangkat tema kejahatan dan era larangan minuman keras. Contohnya adalah permainan "Mafia: The City of Lost Heaven" (2002) dan "Mafia III" (2016), di mana Capone muncul sebagai karakter penting dalam cerita permainan tersebut.

Dalam keseluruhan, Al Capone telah memainkan peran yang signifikan dalam budaya populer, terutama dalam media film, televisi, musik, dan literatur. Kehadirannya yang mencolok dan kehidupannya yang penuh kejahatan telah menciptakan daya tarik yang terus terkenang dan diabadikan dalam berbagai bentuk ekspresi seni dan hiburan.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik