Korlap Aremania Bicara Tragedi Kanjuruhan: Suporter Gak Nyerang Aparat!

Korlap Aremania Bicara Tragedi Kanjuruhan: Suporter Gak Nyerang Aparat!

Nasional | BuddyKu | Senin, 3 Oktober 2022 - 14:06
share

Salah satu koordinator lapangan (korlap) Aremania, Ghazali, angkat bicara tentang tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang usai Derbi Jawa Timur antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Pria berusia 48 tahun itu mengecam tindakan aparat terhadap suporter yang berujung jatuhnya korban jiwa lebih dari 100 orang.

Kemudian, mengenai desas-desus ada suporter yang menyerang aparat, Ghazali membantahnya dengan tegas.

"Ada yang menyebut supporter menyerang aparat, itu sama sekali tidak benar. Juga tidak benar supporter sedang mabuk. Saya berharap media meluruskan informasi yang simpang siur ini," kata Ghazali kepada Indozone melalui pesan tertulis, Senin (3/10/2022).

Ghozali yang sudah 35 tahun menjadi Aremania (suporter Arema) berharap tim investigasi mengusut tuntas insiden ini, termasuk mengenai penembakan gas air mata dari aparat ke arah suporter.

"Yang memerintah ditembakannya gas air mata, harus bertanggungjawab. Tidak mungkin tidak ada yang memerintah. Usut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya," sambungnya.

Lebih lanjut, Ghazali mengaku ia sendiri berada di Stadion Kanjuruhan saat kejadian tepatnya di tribun VIP bagian selatan.

Menurutnya, saat itu memang ada Aremania yang turun ke lapangan selepas pertandingan.

"Tapi mereka sebenarnya tidak untuk kisruh karena pemain Persebaya sudah masuk ruang ganti semua. Aremania ini ingin menyampaikan protes dan memberi semangat kepada para pemain Arema FC," beber Ghazali.

Pria berusia 48 tahun itu mengatakan, aparat salah tafsir menyangka Aremania turun ke lapangan untuk menyerang hingga dibalas dengan gas air mata. Parahnya lagi, ada suporter yang dipukul dan ditendang.

Ghazali sangat menyangkan tindak aparat keamanan pertandingan yang langsung menembakkan gas air mata ke arah suporter di tribun.

"Seharusnya aparat lebih persuasif, tidak main langsung menembakan gas air mata," imbuh dia.

Sepak bola Indonesia sedang berduka menyusul tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai Derby Jawa Timur antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Kericuhan bermula saat suporter Arema FC, Aremania, dilaporkan merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan untuk mengurai massa tapi justru membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas hingga meregang nyawa.

Polri mengonfirmasi, Minggu (2/10/2022) total jumlah korban meninggal dalam insiden Kanjuruhan 125 orang.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik