Pesan Ketua DPD RI di Peresmian Gedung Madrasah Yayasan DHMS

Pesan Ketua DPD RI di Peresmian Gedung Madrasah Yayasan DHMS

Nasional | jawapos | Jum'at, 1 Juli 2022 - 19:50
share

JawaPos.com- Haflah akhirussanah dan peresmian gedung madrasah di bawah naungan Yayasan DHMS Desa Kemlagigede, Kecamatan Turi, Lamongan, Jumat (1/7) terasa istimewa. Sebab, hadir dalam acara itu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti dan Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar.

Peresmian gedung berlantai tiga untuk kegiatan madrasah ibtidaiyah ini menjawab tantangan zaman yang kian kompleks. Terutama aspek moral bangsa. Nah, kami hadir dengan jaminan mutu tahfid dan juga pelajaran umum, kata Dr H Maruf Syafii, pembina Yayasan DHMS, yang juga wakil Ketua PWNU Jatim itu.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla memberikan apresiasi terhadap Yayasan DHMS. Dia mengatakan, negara kekurangan orang beretika dan bermoral. Karena itu, dia menekankan pentingnya lembaga pendidikan mencetak generasi yang berakhlak dan beradab. Bukan sekadar mencetak siswa yang cerdas saja.

LaNyalla menambahkan, esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah menghasilkan kaum terdidik atau intelektual yang beretika, bermoral dan berbudi pekerti luhur seperti para pendiri bangsa.

Karena itu, saat memberi kata pengantar buku 1 Abad Tamansiswa, dia menyampaikan pentingnya membumikan kembali semboyan yang digagas Ki Hajar Dewantoro. Yakni, Ing ngarso sung tulodo; Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani. Karena menurut saya itulah etika. Itulah moral. Itulah budi pekerti atau akhlak. Yang seharusnya menjadi esensi dari tujuan Pendidikan Nasional bangsa ini, paparnya.

Menurut LaNyalla, mereka yang bermoral, beretika dan memiliki akhlak itulah yang harus menjadi para pemimpin bangsa. Mereka inilah para hikmat yang memiliki kebijaksanaan. Mereka inilah yang harus ditimbang pendapatnya dalam musyawarah untuk menentukan arah perjalanan bangsa.

Bukan mereka yang lahir dari pencitraan dan survei-survei yang dibuat untuk mempengaruhi persepsi publik. Karena popularitas sama sekali tidak ada hubungannya dengan etika, moral, dan akhlak, katanya.

Dia pun turut mendoakan semoga para siswa dan santri yang dididik di Yayasan DHMS menjadi salah satu dari generasi yang berakhlak dan beradab. Dengan demikian, perjuangan untuk mengembalikan Indonesia kepada nilai-nilai luhur yang digagas oleh para pendiri bangsa semakin cepat terwujud.

Sehingga Indonesia ke depan akan menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari dan mandiri, pungkasnya.

Topik Menarik