Operator Kapal di Selat Sunda Diimbau Waspada

Operator Kapal di Selat Sunda Diimbau Waspada

Nasional | koran-jakarta.com | Senin, 7 Februari 2022 - 08:35
share

JAKARTA - Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang terjadi pada beberapa hari terakhir perlu diwaspadai oleh masyarakat. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau para operator kapal untuk waspada.

"Diharapkan para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di wilayahnya segera memperingati operator kapal agar lebih waspada. Bukan hanya karena erupsi, tapi juga karena cuaca yang sedang buruk," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/1).

Selain itu, ia juga mengatakan perlunya penyiapan tempat-tempat perlindungan bagi kapal pada situasi darurat. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk. Nantinya informasi mengenai cuaca, gempa, maupun erupsi akan ditayangkan melalui Videotron yang telah dipasang oleh BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu & Lampung yang terletak di Pelabuhan Bakauheni.

Di samping itu, Budi juga meminta agar setiap institusi terkait dan stakeholder mempersiapkan Standard Operating Procedure (SOP) dan Contingency Plan dalam antisipasi terjadinya erupsi, gelombang tinggi, maupun tsunami.

"Komunikasi antar institusi terkait serta stakeholder nanti akan dilakukan melalui Grup WhatsApp," katanya.

Sebagai bentuk antisipasi lainnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marta Hadisarwono menyampaikan akan menugaskan para personil Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk bergabung bersama personil Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Vulkanologi di Pos Pantau Erupsi Gunung Anak Krakatau.

Asap Letusan

Seperti diketahui, ketinggian asap letusan Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda, hingga Minggu pukul 06.00 WIB, mencapai 1.500 meter dan terjadi penurunan dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 2.000 meter.

Kepala pos pemantau Gunung Aanak Krakatau di Pasauran Anyer Banten, Deni Mardiono, mengatakan saat ini status Anak Krakatau kini waspada level II, sehingga nelayan maupun pelaku pelayaran tidak boleh mendekati kawah gunung karena bisa membahayakan.

Mereka hanya diperbolehkan dua kilometer dari kawah gunung sehubungan terjadi erupsi hingga letusan tujuh kali dengan ketinggian asap 1.500 meter.

Topik Menarik