14 Kali Erupsi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

14 Kali Erupsi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Infografis | sindonews | Kamis, 29 Februari 2024 - 08:01
share

Gunung Semeru masih terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Sepanjang Kamis (29/2/2024) pagi, sudah ada dua kali lontaran abu vulkanik dari kawah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lontaran abu vulkanik pertama terjadi pada pukul 02.08 WIB dan pukul 03.00 WIB, Kamis dini hari. Untuk ketinggian letusan teramati kurang lebih 1.000 meter dari puncak kawah Gunung Semeru.

Petugas pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru Ghufron Alwi mengungkapkan, untuk lontaran abu vulkanik yang terjadi pada pukul 02.08 WIB abu teramati berwarna putih, hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur dan tenggara.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 131 detik, kata Ghufron Alwi dalam laporan tertulisnya, Kamis (29/2/2024).

Sedangkan di erupsi kedua pada pukul 03.00 WIB, abu vulkanik bergerak ke arah timur berwarna putih hingga kelabu.

Intensitas abu vulkanik teramati tebal, dengan kode warna penerbangan Orange, atau membahayakan penerbangan. Erupsi ini juga terekam di seismograf, dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak, ungkapnya.

Secara keseluruhan laporan hasil pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi 14 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 68-156 detik. Untuk gempa guguran terjadi 3 kali, dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 59-85 detik.

Terjadi 8 kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm, dan lama gempa 52-58 detik, serta satu kali harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 333 detik, tuturnya.

Pihaknya mencatat sekali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 6 mm, S-P 2 detik, dan lama gempa 17 detik. Khusus untuk pengamatan secara klimatologi di gunung di antara Kabupaten Malang dan Lumajang.

Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara dan barat daya, dengan suhu udara sekitar 23 - 24 derajat Celcius. Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Semeru masih Level III atau siaga, tegasnya.

Pihaknya masih meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar, katanya.

Ia meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Topik Menarik