Hamas Peringatkan Serangan Darat Israel ke Rafah, Sebut-Sebut AS

Hamas Peringatkan Serangan Darat Israel ke Rafah, Sebut-Sebut AS

Terkini | inews | Senin, 6 Mei 2024 - 20:34
share

GAZA, iNews.id - Hamas mengecam rencana serangan darat Israel ke Rafah. Pasukan Zionis telah memulai proses evakuasi terhadap sekitar 10.000 warga Rafah bagian timur ke zona kemanusiaan Al Musawi yang berjarak sekitar 20 km, Senin (6/5/2024).

Seruan evakuasi disampaikan melalui pesan SMS melalui ponsel, sambungan telepon, maupun selebaran yang ditebar dari udara. 

Beberapa saksi mata mengatakan, sebagian warga terpaksa pindah dengan berjalan kaki di tengah hujan dan cuaca dingin musim semi.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, perintah evakuasi Israel merupakan eskalasi berbahaya yang akan memiliki dampak.

“Pemerintah Amerika Serikat, bersama penjajah (Israel), harus bertanggung jawab atas praktik terorisme ini,” kata Abu Zuhri, kepada Reuters, diutip dari Reuters.

Militer Israel menyatakan sebagian penduduk Rafah diminta mengungsi dalam operasi dengan ruang lingkup terbatas. Pernyataan itu tidak menyertakan alasannya, termasuk menyebutkan secara ekspelisit mengenai serangan darat.

Namun warga Rafah memiliki firasat serangan darat Israel segera terjadi.

"Saya khawatir hari itu akan tiba. Sekarang saya harus tahu ke mana bisa membawa keluarga,” kata seorang ibu pengungsi di Rafah, Abu Raed.

Saksi mata mengatakan, area di dalam dan sekitar Rafah yang menjadi tujuan evakuasi sudah penuh sesak dan hampir tidak ada ruang untuk menambah pengungsi yang baru.

Serangan Udara

Tak lama setelah membuat pengumuman, pasukan Israel melancarkan serangan udara ke pinggiran Rafah. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban tewas maupun luka.

Stasiun televisi afiliasi Hamas Al Aqsa melaporkan, serangan tersebut menyasar lokasi persis yang sebelumnya mendapat pemberitahuan.

Sementara itu badan PBB untuk urusan pengungsi Palestina UNRWA menyatakan serangan darat Israel ke Rafah akan menimbulkan dampak buruk bagi sekitar 1,4 juta pengungsi yang berlindung. UNRWA menegaskan akan bertahan di Rafah selama mungkiun untuk memberikan bantuan.

Topik Menarik