Ngeri! Putin Perintahkan Tentara Latihan Senjata Nuklir Taktis, Peringatan bagi AS

Ngeri! Putin Perintahkan Tentara Latihan Senjata Nuklir Taktis, Peringatan bagi AS

Terkini | inews | Senin, 6 Mei 2024 - 19:41
share

MOSKOW, iNews.id - Rusia merespons tegas rencana negara Barat mengirim pasukan ke Ukraina dengan mengumumkan akan menggelar latihan senjata nuklir taktis. Sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron, pejabat Inggris, dan senator Amerika Serikat (AS) mengungkap soal rencana pengiriman tersebut.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin (6/5/2024), mengatakan militer dan dinas intelijen Rusia sedang mendalami laporan soal penempatan legiun asal Prancis di Ukraina.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia sebelumnya mengumumkan akan menggelar latihan militer mencakup penggunaan senjata nuklir taktis sebagai respons atas ancaman provokatif dari para pejabat negara Barat.

Menurut kemhan, latihan itu diperintahkan langsung oleh Presiden Vladimir Putin. Tujuannya untuk menguji kesiapan pasukan nuklir non-strategis dalam menjalankan misi tempur.

Latihan mencakup persiapan dan penempatan senjata nuklir non-strategis. Pasukan rudal yang bermarkas di Distrik Militer Selatan dan Angkatan Laut Rusia akan ambil bagian dalam latihan tersebut.

“Selama latihan serangkaian tindakan akan dilakukan untuk mempraktikkan persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis,” bunyi pernyataan Kemhan Rusia, dikutip dari Reuters.

Rusia berulang kali menegaskan pernyataan Presiden Macron tentang kemungkinan pengiriman pasukan Prancis ke Ukraina sangat berbahaya. Disebutkan pula, AS dan sekutu-sekutunya di Eropa mendorong dunia ke jurang perang nuklir karena membantu Ukraina dengan senjata senilai puluhan miliar dolar AS.

Negara-negara pemilik senjata nuklir secara rutin mengecek kesiapan kekuatan masing-masing dengan melakukan latihan. Meski demikian biasanya tak pernah mengaitkan latihan mereka dengan ancaman tertentu.

Rusia telah berulang kali memperingatkan akan meningkatnya risiko perang nuklir sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Ancaman itu dianggap serius, namun AS belum melihat adanya perubahan postur nuklir Rusia.

Rusia memegang doktrin, penggunaan pemusnah massal itu baru bisa dilakukan jika wilayahnya diserang menggunakan nuklir, senjata pemusnah, atau senjata konvensional dalam kondisi tertentu.

Sebelumnya Putin juga memperingatkan negara-negara Barat, perang langsung negaranya dengan NATO yang dipimpin AS berarti selangkah lagi Bumi menuju Perang Dunia III.

Topik Menarik