BRI Bakal Buyback Saham Rp1,5 Triliun, Ini Alasannya

BRI Bakal Buyback Saham Rp1,5 Triliun, Ini Alasannya

Ekonomi | inews | Rabu, 1 Mei 2024 - 13:45
share

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan maksimum sebesar Rp1,5 triliun. Hal tersebut didasari oleh pasca publikasi Laporan Keuangan kuartal I 2024.

Dari laporan tersebut, diketahui harga saham BBRI terpantau mengalami koreksi yang cukup signifikan. Menurut Direktur Utama BRI Sunarso pihaknya melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi Perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan market.

Sedangkan, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K, menyampaikan bahwa fokus manajemen adalah memastikan Perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.

Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi," kata Viviana dalam keterangan resmi, Rabu (1/5/2024).

Seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Dari sisi kinerja, di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir kuartal I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun. Hal tersebut diungkapkan Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/04).

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89 persen year on year.

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25 persen di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.

BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97 peasen job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB di kisaran 61 persen, kata Sunarso.

Menurut Sunarso, dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati.

"BRI akan lebih fokus merespons tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM, ucap Sunarso.

Topik Menarik