Kemenperin Catat 4 Industri Lesu Imbas Pelemahan Rupiah

Kemenperin Catat 4 Industri Lesu Imbas Pelemahan Rupiah

Ekonomi | inews | Selasa, 30 April 2024 - 11:27
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat setidaknya ada empat industri yang mengalami kontraksi dalam rilis survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan April. Salah satu penyebabnya berkaitan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tembus Rp16.000 per dolar AS.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, empat subsektor industri yang mengalami kontraksi setelah sebelumnya mengalami ekspansi yaitu Industri Alat Angkutan Lainnya, Industri Komputer, Barang Elektronik & Optik, Industri Logam Dasar, dan Industri Furniture.

"Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 masih ekspansi 52,3, turun sebesar 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 sebesar 53,05, meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal baik untuk industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini," ujar Febri, Selasa (30/4/2024).

Penurunan nilai IKI subsektor Industri Alat Angkutan Lainnya disebabkan oleh penurunan pesanan domestik, ditunjukkan oleh menurunnya penjualan sepeda motor pada periode libur Lebaran sehingga aktivitas produksi dan pengiriman terhenti, serta pola konsumsi masyarakat.

Begitu juga dengan subsektor Industri Komputer, Barang Elektronik & Optik yang mengalami penurunan nilai IKI pesanan baru karena penurunan pesanan domestik. Selain itu, pada industri ini, ketergantungan impor komponen elektronik sangat tinggi sehingga terkena dampak pemberlakuan regulasi tata niaga impor.

Penurunan IKI subsektor Industri Logam Dasar utamanya disebabkan penurunan pesanan domestik dan harga jual dalam negeri akibat peningkatan depresiasi rupiah. Namun, sebaliknya untuk industri logam dasar yang berorientasi ekspor justru mengalami peningkatan salah satunya akibat isu penimbunan bahan baku untuk HS 72 (Besi dan Baja) oleh China.

Ini berbeda dengan subsektor industri furnitur yang penurunannya didorong oleh menurunnya pesanan baru dari luar negeri akibat ekonomi negara mitra serta faktor musiman libur Hari Raya.

Dia menyebut, konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong kegiatan usaha pada bulan April ini mengalami penurunan.

"Kondisi ini berdampak pada peningkatan biaya logistik dan penurunan pesanan dari luar negeri khususnya bagi sektor industri yang berorientasi ekspor maupun industri yang berbahan baku impor. Hal ini tercermin pada hasil Indeks Kepercayaan Industri bulan April 2024 yang mengalami perlambatan ekspansi," ucapnya.

Topik Menarik