Salahkah Shin Tae-yong Dimanjakan PSSI? 

Salahkah Shin Tae-yong Dimanjakan PSSI? 

Olahraga | inews | Kamis, 25 April 2024 - 16:54
share

BELAKANGAN muncul komentar yang menyebut Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sangat dimanjakan PSSI. Salahkah federasi sepak bola di Tanah Air melakukan hal tersebut? 

Ketua Umum PSSI Erick Thohir baru saja memperpanjang kontrak Shin Tae-yong (STY) hingga 2027. Dia berhasil memenuhi dua target yang dibebankan, yakni membawa Timnas Indonesia senior lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, dan mengantar Timnas Indonesia U-23 melaju ke perempat final Piala Asia U-23 2024. 

Harus diakui, PSSI begitu memanjakan STY. Hampir segala permintaan pelatih asal Korea Selatan itu selalu dikabulkan PSSI. 

Di antara permintaan STY yang dikabulkan PSSI adalah menggelar pemusatan latihan (TC) di luar negeri. Meski harus mengeluarkan biaya besar, terbukti PSSI tetap memenuhi permintaan sang arsitek itu. Tercatat, STY pernah membawa pasukannya, mulai dari Timnas senior hingga U-19 pernah melakoni TC di luar negeri, seperti di Turki, Dubai, Spanyol dan negara-negara lain.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberi instruksi kepada pasukannya pada pemusatan latihan di Antalya, Turki, Rabu (27/12/2023). (Foto: PSSI)
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberi instruksi kepada pasukannya pada pemusatan latihan di Antalya, Turki, Rabu (27/12/2023). (Foto: PSSI)

Selain itu, PSSI juga selalu mengusahakan untuk mengejar pemain-pemain keturunan yang diminta STY. Tercatat, di eranya, PSSI merekrut sebelas pemain keturunan dan naturalisasi seperti Elkan Baggott, Jordi Amat, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Rafael Struick, Ivar Jenner, Jay Idzes, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen. 

Cukup? Belum! Rencananya PSSI akan kembali menaturalisasi beberapa pemain lain, seperti Marteen Paes, Calvin Verdonk, dan mungkin juga kiper Inter Milan, Emil Audero. 

Belakangan, PSSI juga berhasil mengumpulkan nyaris semua pemain yang diinginkan STY untuk tampil di Piala Asia U-23 2024. Terkini, federasi juga berhasil melobi SC Heerenveen untuk kembali melepas Nathan Tjoe-A-On setelah sang pemain sempat kembali ke klubnya itu. 

Lalu, salahkah PSSI memanjakan STY?

Apa yang dilakukan PSSI sudah sangat tepat. Memang sudah seharusnya setiap pelatih Timnas Indonesia mulai dari senior hingga U-16 mendapat dukungan maksimal dari pemangku organisasi. 

Hasilnya bisa dilihat, STY berhasil mendongkrak performa Timnas Indonesia. Yang paling gampang dilihat, di eranya ranking FIFA Tim Garuda melesat tinggi dari 175 hingga kini berada di peringkat 134 dunia.

Selain itu, STY menjadi satu-satunya pelatih yang membawa 3 Timnas Indonesia mulai dari senior, U-23 hingga U-20 melaju ke Piala Asia. Dia juga yang mengukir sejarah membawa Timnas Indonesia melaju ke 16 besar Piala Asia 2023, dan Timnas Indonesia U-23 lolos ke perempat final Piala Asia U-23 2024 pada edisi debutnya. 

Selain itu, Timnas Indonesia juga berpotensi lolos ke putaran ketiga Piala Dunia 2026 zona Asia. Saat ini, Tim Garuda berada di peringkat 2 klasemen Grup F dengan poin 7, di bawah Irak yang ada di puncak klasemen dengan poin 12. Di peringkat 3 ada Vietnam dengan poin 4, dan Filipina di dasar klasemen dengan poin 1.

Dua teratas grup berhak melaju ke putaran ketiga. Masih ada dua matchday yang harus dilakoni. Selanjutnya, Timnas Indonesia akan melakoni dua laga kandang menjamu Irak dan Filipina pada Juni mendatang. 

Pelatih Shin Tae-yong (kedua kanan) berjoget bersama Rizky Ridho dan Egy Maulana Vikri usai menang 3-0 atas Vietnam pada matchday 4 putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Hanoi, 26 Maret silam. (Foto: Instagram @rizkyridhoramadhani)
Pelatih Shin Tae-yong (kedua kanan) berjoget bersama Rizky Ridho dan Egy Maulana Vikri usai menang 3-0 atas Vietnam pada matchday 4 putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Hanoi, 26 Maret silam. (Foto: Instagram @rizkyridhoramadhani)

Jika tidak dimanjakan, bagaimana mungkin seorang arsitek bisa membawa sebuah tim memenuhi targetnya. 

Di dunia kepelatihan, sudah banyak contoh bagaimana seorang pelatih hebat tak maksimal menghadirkan trofi yang diharapkan. Sebut saja Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu sukses menghadirkan berbagai trofi untuk FC Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid. 

Namun, arsitek yang menjuluki dirinya The Special One itu gagal membawa Manchester United menjuarai Liga Inggris dalam dua musim era kepelatihannya di Old Trafford. Penyebabnya, banyak pemain yang dimintanya untuk direkrut tak dikabulkan manajemen klub. 

Artinya, sehebat apapun seorang pelatih, pasti tak akan maksimal kinerjanya jika tak mendapat dukungan yang hebat dari otoritas di atasnya. 

Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia

TIMNAS SENIOR
Piala AFF 2020 Runner up
Piala AFF 2022  Semifinal
16 Besar Piala Asia 2023
Ranking Indonesia Naik dari 175 hingga kini 134

TIMNAS U-23
Piala AFF U-23 2023 Runner up
SEA Games 2021 Perunggu
Perempat Final Piala Asia U-23 2024 (Turnamen masih berjalan)

TIMNAS U-19/U-20
Piala AFF U-19 2022 Fase Grup
Piala Asia U-20 2023 Fase Grup

Topik Menarik