Mudik Pakai Mobil Listrik, Ini 5 Hal Penting Harus Diperhatikan Agar Baterai Tak Cepat Habis dan Ban Aus

Mudik Pakai Mobil Listrik, Ini 5 Hal Penting Harus Diperhatikan Agar Baterai Tak Cepat Habis dan Ban Aus

Otomotif | inews | Kamis, 28 Maret 2024 - 20:55
share

JAKARTA, iNews.id - Tren penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) kini meningkat. Tidak sedikit pemudik memilih pulang kampung menggunakan EV.

Namun, mengingat karakteristik EV berbeda dengan mesin konvensional terdapat beberapa hal penting harus diperhatikan saat mudik menggunakan EV.

Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano mengatakan, ada sejumlah faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik saat digunakan untuk mudik ke kampung halaman.

Suhu lingkungan akan memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik dan kinerja baterai. Jangkauan yang lebih luas dimungkinkan pada suhu lingkungan sedang. Sebaliknya, dalam cuaca yang sangat panas atau dingin, jangkauan mobil listrik akan berkurang, ujar Fisa dalam keterangan persnya, Kamis (28/3/2024).

Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut lima hal penting perlu dipertimbangkan sebelum mudik menggunakan mobil listrik.

1. Rencanakan perjalanan dengan baik

Salah satu pembeda utama mobil EV dengan mobil konvensional adalah karakteristik pengisian sumber energi geraknya. Jika pada mobil konvensional pengisian energi cukup melalui SPBU, khusus mobil EV pengisiannya melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan tentunya memakan waktu yang lebih lama serta memiliki jumlah distribusi yang relatif lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional.

Untuk itu, pemudik yang menggunakan EV perlu mengkalkulasi range tempuhnya serta lokasi tersedianya SPKLU di sepanjang perjalanan maupun kemampuan daya listrik di lokasi tujuan.

2. Gaya mengemudi

Gaya berkendara yang antisipatif, santai, dengan kecepatan stabil atau dikenal dengan Eco Driving, akan mengoptimalkan jangkauan kendaraan. Sebaliknya, akselerasi yang agresif, kecepatan tinggi disertai pengereman yang mendadak (hard braking) akan menghabiskan lebih banyak energi.

"Jika kondisi memungkinkan, gunakan cruise control untuk membantu kecepatan kendaraan yang konstan dan mengantisipasi kecepatan tinggi yang akan berdampak negatif terhadap jarak tempuh," kata Fisa.

3. Kondisi Jalan

Pada kondisi jalan yang lebih datar, motor listrik pada kendaraan tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga meminimalkan penggunaan energi baterai listrik. Sebaliknya, motor listrik akan bekerja lebih keras dalam kondisi jalan menanjak, sehingga membutuhkan daya listrik lebih besar.

Ini tentunya terjadi pada semua kendaraan, terlepas dari jenis tenaga penggeraknya. Namun bagi pengguna mobil EV, hal ini patut mendapat perhatian lebih, mengingat menghemat daya sangat penting karena masih terbatasnya SPKLU.

4. Pengereman regeneratif

Pada saat Anda melepaskan kaki dari pedal gas, sistem pengereman regeneratif yang cerdas akan memperlambat kendaraan dengan nyaman sekaligus mengubah tenaga yang dihasilkan untuk mengoptimalkan jangkauan baterai. Beberapa kendaraan listrik memiliki regen pedal angkat yang dapat disesuaikan dan pengaturan maksimum biasanya memungkinkan mengemudi "satu pedal", di mana tidak perlu lagi menggunakan rem di lalu lintas kota atau pinggiran kota.

Perlu dicatat, meskipun menghemat baterai, praktik pengereman ini akan menimbulkan efek negatif pada ban. Di mana ban akan mendapatkan gesekan lebih terhadap permukaan jalan sehingga dapat menyebabkan umur ban lebih pendek karena aus tidak rata.

"Beberapa model kendaraan listrik memiliki fitur Eco Mode. Eco mode adalah cara sederhana untuk mengoptimalkan jangkauan Anda selama perjalanan termasuk pengaturan suhu kabin dan resirkulasi udara untuk menghemat energi dan memaksimalkan jangkauan," ujar Fisa.

5. Jaga tekanan angin ban

Tekanan ban yang rendah meningkatkan konsumsi energi, karena hambatan gelinding (rolling resistance) lebih besar membutuhkan daya gerak lebih besar. Untuk kendaraan listrik dengan ban ketahanan gelinding rendah, ini sangat penting untuk memastikan tekanan angin ban cukup untuk mengurangi hambatan berlebihan.

Bacalah rekomendasi ukuran tekanan ban pada kendaraan yang biasanya terdapat pada kusen pintu samping kiri depan, simpan pengukur tekanan ban, dan periksa tekanan ban secara teratur.

"Jika Anda tidak memiliki pengukur tekanan ban, Anda dapat kunjungi bengkel atau outlet seperti Toko Model (Tomo) Bridgestone. Selain memeriksa tekanan angin, kondisi fisik ban juga akan diperiksa untuk memastikan ban Anda layak digunakan, khususnya untuk bepergian jauh," kata Fisa.

Topik Menarik