IMF Desak China Hentikan Ketergantungan Terhadap Ekspor
IDXChannel - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan rekor surplus neraca perdagangan yang dicatat China dapat memperburuk perselisihan ekonomi antara Beijing dengan negara lain.
Surplus perdagangan china melampaui USD1 triliun pada Januari-November 2025, rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Namun, pencapaian tersebut menimbulkan kritikan dari banyak pihak. Mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sejumlah pemimpin Eropa mengancam akan mengenakan tarif tinggi terhadap produk China untuk mengatasi ketidakseimbangan hubungan perdagangan.
“Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, China terlalu besar untuk bergantung kepada ekspor,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva kepada wartawan, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (11/12/2025).
“Terus bergantung kepada ekspor berisiko memperburuk ketegangan perdagangan global," katanya.
IMF tidak secara eksplisit merekomendasikan agar China mendorong apresiasi mata uang yuan.
Nilai tukar yuan jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu dekade karena penurunan harga yang terus-menerus di China, yang membuat ekspornya lebih kompetitif secara global.
Meskipun yuan menuju kenaikan tahunan pertamanya sejak 2021 di pasar domestik dan luar negeri, Goldman Sachs Group Inc memperkirakan yuan masih 25 persen lebih rendah dari nilai sebenarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)










