Saham LABA, KRYA, hingga OLIV Kompak Jatuh Lagi

Saham LABA, KRYA, hingga OLIV Kompak Jatuh Lagi

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 9 Desember 2025 - 10:50
share

IDXChannel – Saham PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), dan PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) kembali melemah pada perdagangan Selasa (9/12/2025) pagi, seiring ramainya pemberitaan terkait dugaan deportasi petinggi ketiga emiten tersebut, An Shaohong.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.37 WIB, saham LABA merosot 3,31 persen ke level Rp175 per unit. Kemarin, LABA ditutup jatuh 10,40 persen.

Kemudian, KRYA melemah 3,68 persen ke Rp183 per unit usai melorot 7,77 persen sehari sebelumnya, dan OLIV menukik hingga auto rejection bawah untuk papan akselerasi, yakni 10 persen menjadi Rp82 per unit.

Pihak LABA dan KRYA menyatakan tengah memproses pergantian An Shaohong dari posisinya sebagai direktur utama dan komisaris utama di masing-masing perusahaan.

“Terhadap peristiwa ini, dapat Perseroan sampaikan bahwa Perseroan sampai dengan saat ini belum dapat terhubung dengan Bapak An Shaohong selaku Direktur Utama perusahaan. Adapun, Perseroan turut mengikuti perkembangan atas berita tersebut dan sedang melakukan verifikasi dengan pihak terkait untuk mendapat klarifikasi resmi,” kata pihak LABA, Senin (8/12/2025).

LABA menegaskan bahwa jika ada persoalan keimigrasian atau administratif yang melibatkan An Shaohong, hal tersebut sepenuhnya merupakan urusan pribadi dan tidak berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.

Perseroan juga menambahkan, mereka tidak terlibat dalam kasus apa pun yang tengah dihadapi An Shaohong, baik di Indonesia maupun di negara asalnya.

Manajemen operasional disebut tetap bekerja secara penuh dan mampu menjalankan seluruh aktivitas perusahaan seperti biasa. Operasional di tingkat induk maupun anak usaha berjalan normal tanpa ada hambatan terhadap bisnis maupun layanan publik.

Semua kegiatan usaha, kata manajemen, tetap berlangsung dan seluruh kewajiban perusahaan kepada pelanggan serta pemegang saham dipastikan terpenuhi tanpa gangguan.

Sampai saat ini, manajemen LABA telah menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) melalui IDXNET pada Kamis, 5 Desember 2025. Dengan demikian, apabila diperlukan penyesuaian struktur organ Perseroan terkait perkembangan ini, prosesnya dapat segera dilaksanakan pada Januari 2026.

Sementara, manajemen KRYA menegaskan, pemberitaan mengenai deportasi Komisaris Utama, An Shaohong, tidak memengaruhi kegiatan operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha perusahaan. Perseroan menyampaikan bahwa struktur manajemen dan operasional tetap berjalan seperti biasa.

KRYA juga menuturkan bahwa mereka tidak mengetahui detail perkara yang tengah dihadapi An Shaohong, baik di Indonesia maupun di Republik Rakyat China (RRC).

Perusahaan menegaskan tidak terlibat dalam persoalan tersebut dan memastikan bahwa kasus itu tidak membawa dampak negatif terhadap operasional maupun agenda bisnis.

Perseroan menyampaikan bahwa seluruh aktivitas usaha tetap berjalan normal. Kewajiban perusahaan kepada pelanggan, mitra, dan pemegang saham juga terus dipenuhi tanpa ada gangguan.

Saat ini KRYA sedang memproses pergantian Komisaris Utama sesuai ketentuan peraturan yang berlaku serta Anggaran Dasar perusahaan. Informasi lanjutan akan disampaikan melalui keterbukaan informasi apabila terdapat perkembangan penting.

Pernyataan itu dirilis setelah sejumlah media memberitakan bahwa An Shaohong telah dideportasi dari Indonesia. Kedua perusahaan menegaskan kabar tersebut tidak memengaruhi kegiatan operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha mereka.

Kemudian, dalam keterbukaan pada Senin (8/12), OLIV menyatakan tengah memverifikasi kebenaran sejumlah pemberitaan media terkait dugaan deportasi An Shaohong, pengendali baru yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama perseroan.

Manajemen OLIV menegaskan tidak mengetahui keterlibatan An Shaohong dalam kasus apa pun, baik di Indonesia maupun di China, serta tidak terlibat dalam proses hukum tersebut.

Perseroan juga memastikan bahwa sekalipun kabar tersebut benar, insiden yang menyangkut An Shaohong tidak akan memengaruhi operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha OLIV.

Operasional perusahaan disebut akan tetap berjalan normal. OLIV juga menyampaikan bahwa jika informasi tersebut terbukti, perseroan akan segera memproses penggantian Komisaris Utama sesuai peraturan dan anggaran dasar yang berlaku.

Perusahaan akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut melalui keterbukaan informasi bila terdapat hal signifikan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Topik Menarik