Bursa Asia Melemah, Pasar Cemas Menanti Keputusan The Fed
IDXChannel – Bursa saham Asia melemah pada Selasa (9/12/2025) investor menanti pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan pekan ini.
Menurut data pasar, pukul 10.05 WIB, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,28 persen setelah sesi Wall Street yang lemah.
Sementara Kospi Korea Selatan melemah 0,61 persen, Hang Seng Hong Kong tergerus 0,84 persen, Shanghai Composite berkurang 0,16 persen, dan ASX 200 Australia terdepresiasi 0,20 persen.
Berbeda, indeks Nikkei Jepang malah menguat 0,21 persen dan STI Singapura terapresiasi 0,19 persen.
Sentimen pasar tetap hati-hati menjelang serangkaian pertemuan bank sentral, termasuk keputusan Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari ini, saat pelaku pasar mencari gambaran yang lebih jelas tentang arah suku bunga global.
RBA, SNB, dan Bank of Canada semuanya diperkirakan menahan suku bunga, sementara Federal Reserve secara luas diperkirakan memangkas biaya pinjaman pada Rabu.
Fokus utama pasar kini bergeser pada langkah The Fed setelah pemangkasan suku bunga Desember. Investor obligasi mulai bersiap untuk siklus penurunan suku bunga yang dangkal di AS.
Banyak bank di Wall Street memprediksi jumlah pemangkasan suku bunga pada 2026 akan lebih sedikit karena kekhawatiran inflasi yang masih bertahan serta prospek ekonomi AS yang dipandang lebih tangguh.
“Penyesuaian risiko yang paling mudah sepertinya sudah selesai, dan konferensi pers Ketua Jerome Powell kemungkinan menyiratkan pendekatan yang lebih berhati-hati terkait kalibrasi kebijakan selanjutnya,” kata Senior Asia-Pacific Rates Strategist di TD Securities, Prashant Newnaha, dikutip Reuters.
Newnaha menambahkan, “Dot plot kemungkinan hanya menunjukkan satu kali pemangkasan pada 2026. Jika dot plot justru menampilkan dua kali pemangkasan tahun depan, itu akan bernada dovish.”
Meski pemangkasan suku bunga sudah diantisipasi, sejumlah analis menilai komite kebijakan The Fed bisa terbelah tajam.
Pertemuan ini juga berlangsung ketika perhatian pasar meningkat terkait siapa yang akan menggantikan Powell sebagai Ketua The Fed saat masa jabatannya berakhir pada Mei tahun depan.
Pelaku pasar memperkirakan total pelonggaran mencapai 77 basis poin hingga akhir tahun depan, menurut data LSEG.
Kepala Ekonom AS di Goldman Sachs, David Mericle, menilai The Fed kemungkinan akan menaikkan ambang untuk pemangkasan suku bunga berikutnya. Ia mencatat bakal ada perbedaan pandangan dalam komite mengenai langkah pelonggaran lanjutan, sementara Powell akan berhati-hati.
“Namun FOMC tidak bisa mengunci diri terlalu ketat, terutama ketika dua laporan ketenagakerjaan terakhir belum masuk dalam pertimbangan. Pemangkasan suku bunga pada Januari tetap bisa dianggap tepat,” katanya.
Di sektor teknologi, saham chip Asia sempat goyah setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Amerika Serikat akan mengizinkan prosesor Nvidia H200, chip kecerdasan buatan terbaik kedua perusahaan tersebut, diekspor ke China dengan pungutan 25 persen.
Indeks Industri Semikonduktor China turun sekitar 1 persen pada awal perdagangan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.









