Penelitian Terbaru: Lebih Banyak Virus dari Manusia ke Hewan Daripada Sebaliknya

Penelitian Terbaru: Lebih Banyak Virus dari Manusia ke Hewan Daripada Sebaliknya

Global | okezone | Rabu, 27 Maret 2024 - 16:33
share

WASHINGTON - Beberapa penyakit paling mematikan yang mengintai umat manusia berasal dari patogen yang berpindah dari hewan ke manusia . Virus penyebab AIDS , misalnya, berpindah dari simpanse . Dan banyak ahli meyakini virus penyebab pandemi Covid-19 berasal dari kelelawar .

Namun, studi baru menunjukkan bahwa pertukaran ini tidak bersifat satu arah. Analisis terhadap seluruh rangkaian genom virus yang tersedia untuk umum menghasilkan hasil yang mengejutkan. Yakni manusia memberikan lebih banyak virus, sekitar dua kali lebih banyak kepada hewan daripada yang mereka berikan kepada kita.

Para peneliti mengamati hampir 12 juta genom virus dan mendeteksi hampir 3.000 kasus virus yang berpindah dari satu spesies ke spesies lainnya. Dari jumlah tersebut, 79 melibatkan virus yang berpindah dari satu spesies hewan ke spesies hewan lainnya. 21 sisanya melibatkan manusia. Dari jumlah tersebut, 64 merupakan penularan dari manusia ke hewan, yang dikenal sebagai antroponosis, dan 36 merupakan penularan dari hewan ke manusia, yang disebut zoonosis.

Hewan yang terkena dampak antroponosis antara lain hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, hewan peliharaan seperti babi, kuda dan sapi, burung seperti ayam dan bebek, primata seperti simpanse, gorila dan monyet howler, serta hewan liar lainnya seperti rakun, burung hitam, marmoset berumbai dan tikus Afrika berbulu lembut.

Hewan liar khususnya lebih mungkin mengalami penularan dari manusia ke hewan dibandingkan sebaliknya.

Ini benar-benar menyoroti dampak besar kita terhadap lingkungan dan hewan di sekitar kita, kata Cedric Tan, seorang mahasiswa doktoral di bidang biologi komputasi di University College London Genetics Institute, penulis utama studi yang diterbitkan minggu ini di jurnal Nature Ecology & Evolution, dikutip Reuters.

Manusia dan hewan adalah inang bagi mikroba yang tak terhitung banyaknya yang dapat berpindah ke spesies lain melalui kontak dekat. Penelitian ini mengamati penularan virus yang melibatkan semua kelompok vertebrata yakni mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan.

Virus dapat berpindah antar spesies melalui cara penularan yang sama seperti yang terjadi pada manusia, termasuk kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi, atau digigit oleh spesies lain, kata Tan.

Namun, sebelum virus dapat berpindah ke inang baru, virus tersebut harus sudah memiliki perangkat biologis, atau memperoleh adaptasi spesifik inang, untuk memasuki sel spesies inang baru dan mengeksploitasi sumber dayanya, lanjutnya.

Topik Menarik