AS Tuduh Pemilu Rusia Tak Bebas dan Adil, Protes Menggema Di Mana-Mana

AS Tuduh Pemilu Rusia Tak Bebas dan Adil, Protes Menggema Di Mana-Mana

Global | okezone | Senin, 18 Maret 2024 - 06:03
share

RUSIA - Amerika Serikat (AS) menuduh pemilihan umum (pemilu) yang digelar Rusia tidak bebas dan tidak adil. Hasil perhitungan resmi pertama setelah pemilu ditutup menunjukkan petahana Presiden Rusia Vladimir Putin telah memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Rusia dengan 87,97

“Pemilu ini jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah memenjarakan lawan politik dan mencegah orang lain mencalonkan diri melawannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dikutip Reuters.

Tidak ada penghitungan independen mengenai berapa banyak dari 114 juta pemilih di Rusia yang ambil bagian dalam demonstrasi oposisi, di tengah pengamanan ketat yang melibatkan puluhan ribu polisi dan petugas keamanan.

Jurnalis Reuters melihat peningkatan arus pemilih, terutama kaum muda, pada siang hari di TPS di Moskow, St Petersburg, dan Yekaterinburg, dengan antrian yang mencapai beberapa ratus bahkan ribuan orang.

Beberapa mengatakan bahwa mereka melakukan protes, meskipun hanya ada sedikit tanda-tanda yang membedakan mereka dari pemilih biasa.

Saat tengah hari tiba di seluruh Asia dan Eropa, ratusan orang berkumpul di tempat pemungutan suara di misi diplomatik Rusia.

Pendukung lawan Putin yang paling menonjol, Alexei Navalny, yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu, telah meminta warga Rusia untuk ikut serta dalam protes “Siang Melawan Putin” untuk menunjukkan perbedaan pendapat mereka terhadap pemimpin yang mereka gambarkan sebagai otokrat yang korup.

Janda politisi dan aktivis Navalny, Yulia, muncul di kedutaan Rusia di Berlin dengan sorak-sorai dan nyanyian "Yulia, Yulia".

Pendukung Navalny yang diasingkan menyiarkan rekaman protes di Rusia dan luar negeri di YouTube.

Topik Menarik