Bagaimana Penyebaran Warga Muslim dan Pergerakan Politiknya di Amerika Serikat?

Bagaimana Penyebaran Warga Muslim dan Pergerakan Politiknya di Amerika Serikat?

Global | sindonews | Kamis, 29 Februari 2024 - 14:14
share

Menurut Institut Arab Amerika, terdapat sekitar 3,5 juta orang Arab Amerika , yang merupakan sekitar 1 persen dari populasi AS. Sekitar 65 persen beragama Kristen, sekitar 30 persen beragama Islam, dan sebagian kecil menganut agama Yahudi.

Meski kelompok-kelompok ini cenderung memilih berdasarkan kepentingan yang berbeda-beda, hampir terdapat konsensus bulat mengenai perlunya gencatan senjata di Gaza, kata Youssef Chouhoud, peneliti ras dan agama di Christopher Newmark University (CNU) di Virginia.

Bagaimana Penyebaran Warga Muslim dan Pergerakan Politiknya di Amerika Serikat?

1. Terbesar di Dearborn, Michigan

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, Dearborn, Michigan, adalah rumah bagi komunitas Arab-Amerika terbesar di AS lebih dari 40 persen populasi kota tersebut. Georgia, Pennsylvania, Florida, dan Virginia juga merupakan rumah bagi komunitas Arab yang besar.

Setidaknya tiga dari negara bagian tersebut Georgia, Michigan dan Pennsylvania akan menjadi negara bagian yang menjadi medan pertempuran pada bulan November, di mana perbedaan dukungan terhadap Partai Demokrat dan Republik sangat kecil, dan perubahan kecil dapat mempengaruhi hasil.

Suara Arab membuat perbedaan dalam persaingan yang ketat pada tahun 2020. Joe Biden mengungguli donald Trump dengan perolehan 154.000 suara di Michigan yang sebagian besar berasal dari komunitas Arab-Amerika, yang menyumbang 5 persen suara. Michigan adalah rumah bagi sekitar 240.000 orang Arab Amerika.

Di Georgia, Biden menang dengan kurang dari 12.000 suara. Negara bagian ini adalah rumah bagi lebih dari 57.000 orang Arab-Amerika.

Namun, meningkatnya ketidakpuasan di komunitas-komunitas tersebut berarti, untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, Partai Demokrat tidak lagi menjadi pilihan bagi banyak pemilih Arab, baik Kristen atau Muslim. Tingkat dukungan terhadap Biden di kalangan warga Arab Amerika meningkat dari 59 persen pada tahun 2020 menjadi 17 persen pada tahun 2023.

Ada sekitar 4,5 juta Muslim Amerika, dan mayoritas hampir 3,5 juta di antaranya bukan etnis Arab. Kebanyakan dari mereka adalah keturunan Pakistan dan India.

Namun komunitas Muslim non-Arab yang secara tradisional memilih Partai Demokrat juga kehilangan kepercayaan pada Biden.

Secara keseluruhan, sekitar satu juta umat Islam memilih pada tahun 2020, dan 80 persen dari mereka memilih Biden. Menurut Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sekitar dua juta Muslim sudah terdaftar sebagai pemilih pada pemilu 2024.

Namun saat ini, hanya 5 persen warga Muslim Amerika yang mengatakan mereka akan memilih Biden pada bulan November, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Emgage, sebuah kelompok keterlibatan sipil Muslim.

Muslim Amerika terkonsentrasi di New York, California, Illinois, New Jersey, Texas, Florida, Ohio, Virginia, Georgia dan Michigan.

3. Berhaluan Politik ke Partai Demokrat

Foto/Reuters

Beberapa analis mengatakan, apakah mereka menolak atau memilih Trump, suara Muslim dan Arab-Amerika tidak akan memberikan pengaruh besar pada kampanye Biden karena jumlah mereka hanya sekitar 2 hingga 3 persen dari total populasi pemilih.

Namun ketidakhadiran atau suara yang rusak, misalnya, dari mereka yang akan menulis di surat suara, dapat menempatkan Biden pada risiko kehilangan margin yang kecil di negara bagian yang belum ditentukan dan dapat membuka peluang bagi Trump untuk kembali menjabat di Gedung Putih, kata Chouhoud dari CNU.

Sangat beralasan bahwa dia akan kehilangan lebih dari 50 persen suara yang dia peroleh pada tahun 2020 dari total suara Arab dan Muslim, dan itu setara dengan selisih kemenangan yang diperolehnya pada tahun 2020. Apa yang dia dapatkan hanya dari dua kelompok itu saja, kata Chouhoud. Dia tidak bisa mengandalkan suara mereka.

Skenario seperti itu, tambah Chohoud, akan membuat Trump lebih mungkin terpilih. Mantan presiden tersebut telah mengisyaratkan bahwa dia akan menerapkan kembali larangan kontroversial terhadap perjalanan ke AS di beberapa negara mayoritas Muslim.

Itu tidak berarti bahwa kita harus menyalahkan umat Islam, kata Chouhoud. Mereka sudah memberi tahu Anda apa yang akan mereka lakukan selama berbulan-bulan sekarang. Jika kubu Demokrat benar-benar peduli dengan kepresidenan Trump yang kedua seperti yang mereka katakan, mereka akan melakukan sesuatu yang berbeda. Jadi sebenarnya bukan pada orang Arab dan Muslim kan?

Komunitas lain juga mungkin akan merugikan Biden di kotak suara. Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 40 persen warga Amerika dari berbagai partai tidak menyetujui tanggapan Biden terhadap perang tersebut, khususnya kaum muda.

4. Mencoba Memilih Pemimpin yang Berpihak kepada Umat Muslim

Foto/Reuters

Tim kampanye Biden mencoba menggambarkan presiden tersebut sebagai orang yang frustrasi dengan situasi di Gaza untuk menarik komunitas Arab dan Muslim, serta warga Amerika lainnya dari berbagai afiliasi agama yang mendukung gencatan senjata di Gaza.

Menurut berita eksklusif NBC bulan ini, Biden secara pribadi melampiaskan rasa frustrasinya terhadap keengganan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata, dan menyebut perdana menteri tersebut sebagai a******. Presiden juga mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers tanggal 8 Februari di Gedung Putih bahwa tanggapan Israel di Gaza sudah berlebihan.

Namun dalam tindakan yang bertentangan dengan dugaan sikap pribadi Trump, Washington sejauh ini terus mendukung perang Israel. Pada pertengahan bulan Februari, Duta Besar PBB Linda Thomas-Greenfield adalah satu-satunya pihak yang menentang, dan memveto, resolusi yang diusulkan oleh Aljazair yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Thomas-Greenfield mengatakan hal ini dapat membahayakan kelanjutan perundingan yang bertujuan untuk membebaskan tawanan Israel yang masih ditahan oleh Hamas dan bahwa gencatan senjata segera akan menggagalkan upaya AS untuk membangun perdamaian abadi di wilayah tersebut. Ini adalah salah satu dari beberapa veto yang menghalangi diakhirinya perang sejak 7 Oktober.

Pada bulan Januari, Senat AS juga menyetujui paket tambahan sebesar $14 miliar untuk mendanai perang Israel di Gaza. Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, Israel telah menerima bantuan Amerika dalam jumlah terbesar sekitar $3,3 miliar per tahun. Hampir seluruh dana tersebut digunakan untuk operasi militer.

Di tengah kesibukan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, perwakilan Biden telah berusaha menenangkan para pemimpin Arab dalam pertemuan-pertemuan tersebut, namun tidak berhasil.

Para pejabat di Dearborn dijadwalkan bertemu dengan manajer kampanye Biden, Julie Chavez Rodriguez, namun dibatalkan pada menit-menit terakhir setelah tekanan meningkat dari anggota masyarakat yang menentang pembicaraan mengenai pemilu. Pada pertemuan lain dengan para penasihat senior Biden pada bulan Februari, Walikota Dearborn Hammoud mengatakan masyarakat tidak berubah dari tuntutan gencatan senjata.

Topik Menarik