Ledakan Bom di Luar Penjara Tewaskan 8 Orang

Ledakan Bom di Luar Penjara Tewaskan 8 Orang

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 20 Oktober 2022 - 05:32
share

YANGON - Sedikitnya dua bom meledak di luar sebuah penjara di Yangon pada Rabu (19/10) yang mengakibatkan 8 orang tewas dan 18 orang lainnya luka-luka. Ledakan bom itu terjadi saat Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi sejak Februari 2021 lalu.

"Bom-bom itu meledak saat ada kerumunan warga yang mengantre untuk mengantarkan paket untuk narapidana di Penjara Insein," kata otoritas junta dalam sebuah pernyataan. "Pasukan keamanan telah menjinakkan bom rakitan lain yang ditemukan di dekat lokasi ledakan," imbuh mereka.

Otoritas junta itu pun menyalahkan teroris berada dalam aksi teror bom ini serta mengatakan diantara korban yang tewas terdapat tiga staf penjara dan seorang gadis berusia 10 tahun.

Seorang saksi mata yang turut mengantre mengatakan bahwa ledakan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat. "Kemudian dua bom lainnya meledak dengan cepat. Setelah itu kami mendengar suara tembakan juga," tutur saksi mata yang tidak mau disebutkan jati dirinya itu. "Saya melihat beberapa orang berdarah. Kaca di sekitar konter semuanya pecah," imbuh dia.

Menurut laporan laman MyanmarNow , tembakan dilepaskan dari menara pengawas penjara, kemungkinan tembakan itu dilepaskan oleh penjaga penjara atau pasukan junta, sehingga menyebabkan orang-orang di lokasi berhamburan.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas teror bom itu dan pemerintah junta belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait insiden tersebut.

Aksi Teror

Sementara aksi teror bom di Myanmar sebenarnya kerap terjadi seiring dengan meningkatnya konflik pascakudeta.

Pada Juli, sebuah ledakan bom di dekat pusat perbelanjaan di Yangon menewaskan dua orang dan melukai 11 orang. Pada Mei, ledakan bom terjadi di dekat halte bus di lingkungan yang sibuk di kota itu menewaskan satu orang dan melukai sembilan orang. AFP/MyanmarNow/I-1

Topik Menarik