Perjuangan Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza, dari Tidur di Pelabuhan hingga Diteror Drone Israel

Perjuangan Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza, dari Tidur di Pelabuhan hingga Diteror Drone Israel

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 18 September 2025 - 05:00
share

Artis Wanda Hamidah akhirnya resmi berlayar ke Gaza, Palestina sebagai bagian dari misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla pada Selasa, 16 September 2025. Keberangkatan ini menjadi penanda penting, karena ia tercatat sebagai satu-satunya wakil Indonesia sekaligus satu-satunya perempuan yang berada di kapal Kaiser bersama para aktivis asal Tunisia dan Aljazair.

Perjalanan Wanda Hamidah menuju Gaza tidaklah mudah. Sebelum mendapat kesempatan berangkat, ia harus melewati proses panjang yang penuh perjuangan, mulai dari kesulitan mencari kapal hingga menghadapi ancaman keamanan dari Israel.

Wanda Hamidah Satu-satunya Wakil Indonesia dan Perempuan yang Berlayar ke Gaza

Baca Juga:Wanda Hamidah Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia dan Perempuan yang Berlayar ke Gaza

Penantian Panjang dan Tantangan di Tunisia

Wanda diketahui sudah berada di Tunisia lebih dari dua minggu untuk menunggu kepastian berlayar. Selama masa penantian itu, ia bahkan sempat tidur di pelabuhan bersama ratusan aktivis dari berbagai negara. Kondisi ini memperlihatkan bahwa perjuangan kemanusiaan tidak hanya membutuhkan keberanian, tetapi juga kesabaran menghadapi berbagai keterbatasan logistik."Aktivis kemanusiaan dari Indonesia, International Global Sumud Flotilla, kami memilih untuk tidur di luar pelabuhan untuk menjaga tenaga dan energi kami supaya kami siap berlayar," kata Wanda dikutip dari Instagram @wandahamidahbsa, Kamis (18/9/2025).

Misi kemanusiaan ini menghadapi banyak kendala, termasuk keterbatasan armada kapal serta ancaman serangan di jalur laut. Hal tersebut membuat sebagian besar relawan, termasuk dari Indonesia, memilih mundur dan kembali ke tanah air. Namun, Wanda tetap bertahan dan bersikeras menunggu kesempatan terakhir untuk bisa ikut dalam pelayaran bersejarah ini.

"Kenapa saya masih di sini, karena saya masih menunggu dengan sabar kapal-kapal yang direparasi, dibetulin," jelasnya.

Tekad Kuat dan Kursi di Kapal Terakhir

Kegigihan Wanda akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil mendapatkan kursi di kapal terakhir yang diberangkatkan, yakni Kaiser. Kapal ini mengangkut aktivis dari Tunisia, Aljazair, dan dirinya sebagai satu-satunya perempuan di atas kapal. Keputusan Wanda untuk tetap maju menunjukkan tekad kuatnya dalam memperjuangkan kemanusiaan meski risiko besar harus dihadapi.

Motivasi utama pelayaran ini adalah untuk menembus blokade Israel di Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Wanda berharap keikutsertaannya bisa menjadi pengingat bagi dunia internasional agar tidak menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina."Indonesia, kami akan berangkat ke Gaza! Untuk mematahkan blokade Zionis Israel dan untuk memecah kesunyian kalian," ujarnya.

Foto/Instagram @wandahamidahbsa

Baca Juga:Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar ke Gaza: Kita Akan Mematahkan Blokade Zionis Israel

Ancaman Drone Israel dan Risiko Besar di Laut

Selain persoalan logistik, ancaman keamanan juga membayangi misi berlayar ke Gaza. Wanda mengungkap adanya teror drone Israel yang mengintai perjalanan kapal menuju Gaza. Kondisi ini menambah berat perjuangan, karena setiap kapal yang berlayar berpotensi diserang di tengah laut.

"Tapi karena satu dan lain hal, teman-teman tahu bahwa dua hari berturut-turut, kami, kapal-kapal di pelabuhan ini dijatuhi drone yang kami yakini dari Amerika dan zionis Israel," ungkapnya."Siapa yang mau pinjemin kita kapal yang tahu bahwa kapal itu mungkin akan ditenggelamkan ditembak, dibom, dihancurkan. Nggak ada yang mau pinjemin. Jadi kamu bayangin kalau kamu sewa kapal aja udah nggak mungkin, ada orang yang mau nyewain kapal, mau dipakai buat apa? mau dipakai buat ke Gaza, tidak mungkin," tambahnya.

Dukungan Haru dari Sesama Aktivis

Keberangkatan Wanda tidak lepas dari dukungan sahabat dan rekan seperjuangan. Aktivis sekaligus musisi Chiki Fawzi membagikan momen haru saat melepas Wanda melalui akun Instagramnya. Dalam unggahannya, Chiki terlihat menangis sambil memeluk Wanda sebelum keberangkatan.

"Bismillah, Allah jaga kak @wandahamidahbsa is sailing to Gaza! Tumpah air mataku kak!!! Aku saksikan dari dekat perjuanganmu tiap hari kak!! Menjadi satu-satunya perempuan di kapal. Kita ikut jaga dan dampingi yuk!!" tulis Chiki dikutip dari Instagram @chikifawzi.

Chiki juga membagikan tautan pelacak kapal Kaiser agar publik bisa mengikuti perjalanan tersebut. Ia menutup pesannya dengan doa penuh harap, "Ya Allah, sampaikan kami ke Gaza. Ya Allah, plis jaga kak Wanda," harapnya.

Baca Juga:Wanda Hamidah Kesulitan Cari Kapal untuk ke Gaza, Kini Tertahan di Tunisia

Bagian dari Misi Internasional

Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein, menegaskan bahwa keberangkatan mereka bukan hanya misi dari satu negara atau kelompok tertentu. Menurutnya, aksi ini adalah upaya bersama dari 47 negara yang bersepakat untuk memecahkan blokade Israel atas Gaza.

Wanda pun kini menjadi bagian dari gerakan internasional yang lebih besar. Dengan keberaniannya, ia membawa nama Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa perjuangan kemanusiaan tidak mengenal batas negara, bahkan jenis kelamin.

Topik Menarik