KPI Sebut Laporan KDRT Lesti Kejora Bisa jadi Edukasi Bagi Masyarakat

KPI Sebut Laporan KDRT Lesti Kejora Bisa jadi Edukasi Bagi Masyarakat

Gaya Hidup | koran-jakarta.com | Senin, 3 Oktober 2022 - 12:13
share

Komisaris Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodyah mengapresiasi langkah penyanyi dangdut Lesti Kejora untuk melaporkan suaminya Rizky Billar atas dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada pihak kepolisian.

Nuning menilai laporan Lesti Kejorabisa menjadi contoh bagi masyarakat yang mengalami hal serupa untuk berani melaporkan KDRT yang diterimanya.

"Ini merupakan contoh bagi masyarakat bahwa KDRT bukan lagi menjadi wilayah privat yang harus disembunyikan tapi ini harus diungkap ke publik," ujar Nuning, pada Sabtu (1/10), seperti yang dikutip dari Antara .

Menurutnya, langkah Lesti akan membuka pandangan masyarakat bahwa KDRT bukan masalah keluarga yang harus ditutup-tutupi. Pasalnya, Nuning meyakini korban KDRT bisa mengalami kekerasan serupa apabila kasusnya tak dilaporkan ke pihak berwenang.

"Karena kalau disembunyikan akan berpotensi terjadinya pengulangan kekerasan serupa apalagi korban atau keluarga di sekitar tidak berani melaporkan dan harus ada keberanian melaporkan kejahatan ini agar menimbulkan efek jera bagi pelaku," katanya.

Sebelumnya KPI pada Jumat (30/9), telah memberikan imbauan kepada lembaga seluruh lembaga penyiaran untuk tidak menampilkan pelaku KDRT, dalam hal ini adalah Rizky Billar, sebagai pengisi acara, penampil dan pemeran.

Langkah itu diambil KPI sebagai bentuk pelajaran terhadap pelaku KDRT sekaligus untuk menghapus tindakan KDRT itu sendiri. Nuning berpendapat pelarangan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar tidak memberikan dukungan kepada publik figur yang melakukan KDRT.

Selain itu, KPI meminta kepada televisi dan radio untuk lebih selektif dalam memilih talent atau narasumber dalam topik yang hendak ditampilkan.

"Karena jika lembaga penyiaran memberi ruang kepada pelaku maka itu akan menstimulasi perspektif dan persepsi publik bahwa KDRT adalah perilaku yang lumrah dan biasa karena yang bersangkutan masih bisa bebas tampil di televisi bahkan berpotensi diglorifikasi secara masif," katanya.

Topik Menarik