Ahli Epidemiolog Sebut Vaksin Booster Kedua Kemungkinan Tidak Diperlukan Masyarakat, Ini Penjelasannya

Ahli Epidemiolog Sebut Vaksin Booster Kedua Kemungkinan Tidak Diperlukan Masyarakat, Ini Penjelasannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 11 Agustus 2022 - 21:13
share

JAKARTA, celebrities.id - Pemerintah hingga saat ini masih memprioritaskan pemberian vaksin booster kedua baru pada tenaga kesehatan. Meski demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih belum mengetahui kapan booster kedua bisa diberikan kepada masyarakat umum.

Terkait hal tersebut, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia dr Pandu Riono mengatakan bahwa masyarakat tidak memerlukan vaksin booster kedua. Kondisi ini kemungkinan ada jika vaksin booster pertama tidak mencapai target.

"Penerima vaksin booster pertama di Indonesia masih jauh dari target, hingga saat ini baru di angka 28 persen," tutur dr Pandu dalam Webinar Kemenkes, Kamis (11/8/2022).

Saat ditanya kapan masyarakat umum akan mendapatkan vaksin booster dosis kedua, dr Pandu menyatakan bahwa ada baiknya saat ini harus difokuskan untuk melengkapi penerima booster dosis pertama.

"Mungkin saja dengan masyarakat banyak yang menerima vaksin booster dosis pertama, barangkali vaksin booster kedua tidak diperlukan," kata dr Pandu.

Terlebih, vaksin booster pertama memberi manfaat yang cukup berarti bagi kenaikan antibodi di masyarakat. Hal ini sesuai dengan data Sero Survei Kemenkes, bahwa penerima booster dosis pertama jauh ebih tinggi kadar antibodinya, dibanding kelompok lainnya. Menurut data Sero Survey 2022, mereka yang tidak menerima vaksin Covid-19 sama sekali antibodinya adalah 963 U/mL, lalu penerima vaksin dosis pertama 1682, dosis kedua 1852, dan penerima booster pertama sebesar 4496.

"Dari data ini, pesan penting yang ingin kami sampaikan adalah penting sekali bagi masyarakat untuk menerima vaksin booster," kata dr Pandu.

Topik Menarik