13 Gejala Hepatitis Akut pada Anak, Segera Bawa ke Dokter Jangan Tunggu Kuning

13 Gejala Hepatitis Akut pada Anak, Segera Bawa ke Dokter Jangan Tunggu Kuning

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 1 Juli 2022 - 20:46
share

JAKARTA, celebrities.id - Kasus hepatitis akut masih ada di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga saat ini ada 30 kasus hepatitis akut dengan klasifikasi, 16 probable dan 14 pending classification.

Kasus hepatitis akut tidak cepat penyebarannya di masyarakat, tapi jika sudah menginfeksi anak-anak, khususnya di bawah usia lima tahun, risiko keparahan bisa terjadi dan dapat mengancam nyawa. Secara global kenaikan kasusnya pun tidak masif. Menurut Kepala Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Dr. dr. Muzal Kadim Shahab, Sp.A(K), per bulannya kenaikan kasus sekitar 200.

"Jika melihat total kasus hepatitis akut misterius secara global, kenaikan kasusnya per bulan itu sekitar 200," kata dr Muzal di Webinar 12th D\'RoSSi Open Lecture yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (1/7/2022).

Angka perkiraan 200 itu, kata dr Muzal, didapat dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa pada 26 Mei 2022 kasus hepatitis akut misterius itu dilaporkan sebanyak 650, sedangkan di 22 Juni 2022 kasusnya menjadi 920 kasus. Kenaikan kasus sekitar 200 per bulan ini diingatkan untuk tidak disepelekan.

Pencegahan penyakit tetap harus dilakukan seperti menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan dan juga pakai masker karena ada kemungkinan hepatitis akut ini menyebar lewat droplet. Selanjutnya, dr Muzal juga mengimbau kepada para orangtua jika anaknya sudah menunjukkan gejala mengarah ke hepatitis akut agar segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Ini menjadi penting, karena dengan sesegera mungkin melakukan pengobatan pada anak yang bergejala ke arah hepatitis akut, itu bisa meminimalisir si anak mengalami tubuh kuning atau jaundice," tutur dr Muzal.

Lantas, gejala dari hepatitis akut ini apa saja? Mengacu pada data temuan Kementerian Kesehatan, gejala hepatitis akut ini antara lain:

  1. Demam (76,7 persen)
  2. Mual (66,7 persen)
  3. Muntah (66,7 persen)
  4. Jaundice (66,7 persen)
  5. Hilang nafsu makan (50,0 persen)
  6. Nyeri bagian perut (46,7 persen)
  7. Diare akut (33,3 persen)
  8. Malaise atau Lethargy (33,3 persen)
  9. Perubahan warna urin (teh) (33,3 persen)
  10. Perubahan warna feses (pucat) (23,3 persen)
  11. Gatal (13,3 persen)
  12. Sesak napas (10,0 persen)
  13. Arthralgia atau Myalgia (6,7 persen)

"Artinya, jika anak menunjukkan gejala seperti demam tinggi, mual muntah, nyeri tubuh, lemas, segera periksa ke dokter. Gejala ini biasanya muncul setelah tiga sampai lima hari pasca infeksi menyerang," kata dr Muzal.

Jangan kemudian anak sudah bergejala seperti itu tapi orangtua tidak peduli. Sampai akhirnya si anak mengalami perubahan warna kulit bahkan mata menjadi kuning, baru mencari pertolongan medis.

"Kulit menjadi kuning karena fungsi hati sudah tidak lagi bekerja dengan baik. Bilirubin yang harusnya difilter hati, ini kembali ke darah dan itu kenapa kulit bisa menjadi kuning," tutur dr Muzal.

Kondisi semakin parah jika air kencing si kecil berubah warnanya menjadi warna teh atau cola. Bahkan, semakin serius jika si kecil fesesnya berwarna pucat ke arah putih. Sudah jauh semakin serius ketika si kecil mengalami penurunan kesadaran, karena otaknya terkontaminasi sel dari hati yaitu amonia. Ini bisa ditandai dengan si kecil banyak bengongnya, gampang bingung, bahkan jadi lebih ngantukan.

"Kalau sudah ada di situasi itu, orangtua benar-benar harus segera bawa anak ke rs demi keselamatan nyawanya. Jadi, kami menyarankan sekali agar orangtua jangan tunggu anaknya jadi kuning dulu baru ke rumah sakit. Kalau memang si kecil sudah menunjukkan gejala ke arah hepatitis, maka segera bertemu dokter," ujar dr Muzal.

Topik Menarik