4 Fakta Karyawan Unilever di PHK, Perusahaan Ungkap Kebenarannya

4 Fakta Karyawan Unilever di PHK, Perusahaan Ungkap Kebenarannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 22 Mei 2022 - 07:18
share

JAKARTA Viral video 65 karyawan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di PHK. Video tersebut menunjukkan aktivitas perdebatan antara dua pihak antara manajemen Unilever dan korban PHK.

Berikut fakta viral 65 karyawan Unilever di PHK yang dirangkum di Jakarta, Minggu (22/5/2022)

1. Video Viral

Video berdurasi 2 menit 31 detik di TikTok diunggah oleh akun @eliassitumorang86 bertuliskan \'14 Mei 2022 Video Viral PHK Sepihak PT Unilever Indonesia PHK Besar-Besaran\'.

Dalam video, seorang pria tampak mengungkapkan sesuatu terhadap kelompok orang di depannya.

"Enam puluh lima bukan satu, ini menyangkut istri dan anak kami. PHK santai gimana, ini menyangkut perut bu," kata seorang pria di video yang juga diunggah di akun Instagram @lambe_turah, Senin (16/5/2022).

2. Pekerja Tidak Terima dengan Perlakuan Perusahaan

Seorang perempuan terdengar membalas pernyataan pria tersebut. "Bahasane seng enak bro," katanya.

Sejumlah percakapan tampak terdengar samar untuk disimak. Pria itu menimpali jawaban perempuan itu sembari menerangkan dirinya berasal dari timur dengan logat yang keras. Menurutnya, bahasa yang dia pakai tidak ada masalah.

"Lho bahasa saya enak, gak ngancem, bahasa saya jelas dan tepat. Logat saya timur keras, tapi bukan saya memarahi ibu. Ibu perempuan, saya lahir dari rahim seorang perempuan, saya hormati ibu." tuturnya.

Dia merasa tidak terima dengan perlakuan perusahaan terhadap diri dan rekan-rekannya.

"Unilever dari Colibri yang mendirikan bangsa Indonesia, ini perusahaan asing. Saya ingin ngomong ke ibu, perusahaan sekarang jadi perusahaan nomor satu di Indonesia, tapi apa yang kalian balas buat kami, apakah kami mencuri, apakah kami membawa minuman keras, apakah membawa senjata tajam," ungkapnya.

3. Tidak Mau Dibeli dengan Uang

Seorang lainnya yang membawa spanduk tampak mengusap pundak kiri pria tersebut untuk menenangkan.

"Bukan kami tidak mampu, tapi kami tidak mau dibeli dengan uang, di mana harga diri kami, sebagai anak bangsa kami pertaruhkan," ungkap pria itu.

Topik Menarik