Cegah Kecurangan SBMPTN, Universitas Brawijaya Pasang Metal Detector

Cegah Kecurangan SBMPTN, Universitas Brawijaya Pasang Metal Detector

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 17 Mei 2022 - 18:37
share

MALANG, iNews.id - Universitas Brawijaya (UB) memasang alat metal detector saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan seperti pelaksanaan UTBK tahun lalu.

Rektor UB Prof Nuhfil Hanani mengatakan, pemasangan alat metal detector ditempatkan di setiap ruangan tes. Sebelum sebelum masuk peserta UTBK diharuskan melakukan screening di alat tersebut.

Berdasarkan tahun lalu ada mahasiswa yang menggunakan alat ditaruh di bajunya kalau digerayangi (diperiksa) kan tidak enak, sekarang akhirnya kita setiap ruangan itu ada metal detector, ucap Nuhfil Hanani, saat ditemui MPI, pada Selasa (17/5/2022).

Menurut Nuhfil, dengan pemasangan alat metal detector di setiap ruangan tes kecurangan saat pelaksanaan UTBK bisa diminimalisir. Harapannya dengan meminimalisir kecurangan, pelaksanaan UTBK benar-benar berkualitas.

Sehingga terdeteksi kalau siswa atau peserta ujian itu membawa sesuatu akan kelihatan semuanya. Berjalan sangat lancar, tidak ada sesuatu kejadian yang tidak kita, semuanya berjalan lancar kita sama-sama tahu tadi. Insya Allah tidak ada kecurangan, kita sekecil apapun kita coba Insya Allah tidak ada, tuturnya.

Di Universitas Brawijaya penerimaan mahasiswa disebut Nuhfil melalui tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang menggunakan raport. Disusul SBMPTN dengan pelaksanaan UTBK yang diadakan dua gelombang, mulai Selasa ini (17/5/2022).

Tiga seleksi mandiri. Itu sudah menjadi kebijakan di pusat untuk persentase nya Brawijaya, untuk kuota SNMPTN itu 20 persen, SBMPTN 30 persen, kuota mandiri itu 50 persen. Dan mandiri Brawijaya ada tiga tahap, ada jalur mandiri prestasi Ada jalur raport, kemudian rapat plus prestasi, kemudian ada jalur UTBK plus prestasi, 50 persen terbagi ketiga seleksi itu, 20 persen, 15 persen, 15 persen, ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik Aulanniam mengungkapkan, kendati tes UTBK kali ini masih diadakan di tengah pandemi Covid-19, dipastikan tidak ada aturan wajib tervaksin dan melampirkan hasil tes Covid-19.

Oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) tidak ada vaksin, tapi justru persyaratan-persyaratan yang harus dibawa saat tes, yaitu membawa identitas kalau yang lulusan tahun ini mendapatkan lembar yang ditandatangani oleh kepala sekolah, bahwa dia ada di kelas XII. Yang tahun lalu ada ijazah itu edaran yang disampaikan oleh LTMPT hanya itu, kalau protokol prokes tetap, katanya.

Topik Menarik