Disindir karena Mau Jadi Cawapres Anies, Novel Bamukmin: Pernyataan Ruhut Sitompul Sangat Rasis dan Fasis

Disindir karena Mau Jadi Cawapres Anies, Novel Bamukmin: Pernyataan Ruhut Sitompul Sangat Rasis dan Fasis

Gaya Hidup | netralnews.com | Senin, 9 Mei 2022 - 17:46
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul beberapa waktu lalu menyindir Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin yang ngotot ingin jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.


Ruhut merasa lucu dan mempertanyakan partai tang akan mendukung Novel dan Anies di Pilpres 2024. Ia pun menyinggung soal \'kadrun dan daster\'.


Sindiran itu dilontarkan Ruhut di akun Twitternya dalam mengomentari tangkapan layar artikel dari salah satu media dengan judul berita \'Dapat Restu Habib Rizieq, Novel Bamukmin Siap jadi Cawapres Anies: Jihat Mulai dari Tingkat RT Sampai...".


"Partai mana yang dukung ha ha ha pening Aku Tanteeeeeee, Pilpres masih 2 tahun lebih eh sudah ada yang pesong/gila. Semakin lucu saja mereka. Kadrun sich mari beli daster banyak-banyak, dan warnanya jangan hanya putih, hitam dan abu-abu, juga yang merah, ungu, kuning telor asin. Paten MERDEKA," tulis @ruhutsitompul, Minggu (1/5/2022).


Cuitan Ruhut Sitompul yang dimuat media itu mendapat respons dari Novel Bamukmin. Menurutnya, pernyataan Ruhut rasis dan fasis.


"Jelas pernyataan Ruhut Sitompul sangat rasis dan fasis. Ini sudah berbahaya bagi kesatuan bangsa dan pengadu domba dengan mengelompokan golongan dengan (sebutan) kadrun. Itu (istilah kadrun) jelas jargon PKI," kata Novel dalam keterangannya yang diterima Netralnews, Senin (9/5/2022).


Soal keinginannya untuk menjadi cawapres Anies Baswedan, Novel menyatakan bahwa siapapun berhak maju dalam kancah perpolitikan Tanah Air, asal jelas statusnya sebagai warga negara Indonesia (WNI).


"Dalam hal pemilu, siapa pun berhak dipilih dan memilih. Sehingga siapapun berhak maju dalam kancah perpolitikan asal jelas ke-WNI-annya. Dan di Indonesia jelas warga keturunan sudah dari zaman ke zaman dengan beberapa pemimpin," ungkapnya.


"Dari Soekarno sampai saat ini warga Indonesia dengan latar belakang keturunan apapun bisa menjadi pejabat publik. Dan saat ini ada Anies Baswedan (Gubernur DKI), dan sebelumnya Ahok. Semua gak ada masalah," jelas Novel.


Karenanya, Novel menilai Ruhut \'buta\' demokrasi. "Dengan begitu Ruhut Sitompul mau kembali ke zaman batu, buta akan demokrasi, dan terbelakang dalam kebudayaan," ucap dia.


Lebib jauh, Novel Bamukmin pun menanggapi pernyataan Ruhut Sitompul yang menyinggung soal \'daster\'. Novel menilai mantan politisi Partai Demokrat itu gagal paham.


"Kalau masalah daster pemuka agama lain pun ada yang model berdaster. Ruhut lupa ya pemimpin keagamaannya memang atribut rohaninya memang bagaimana ? Kasihan Ruhut Sitompul ternyata gagal paham akut serta sangat terbelakang," sindir Novel.





Topik Menarik