Wabah PMK Rugikan Peternak

Wabah PMK Rugikan Peternak

Ekonomi | koran-jakarta.com | Kamis, 19 Mei 2022 - 08:26
share

JAKARTA - DPR RI meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di sejumlah daerah. Sebab, selain mengancam pasokan hewan kurban jelang Idul Adha, masalah ini juga merugikan peternak.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengatakan jika pengendalian PMK tak dilakukan dengan baik, peternak akan terpuruk sehingga dapat mengganggu rantai pasok daging dan berpengaruh kepada masyarakat. Untuk itu, pemerintah diminta memperhatikan kegelisahan peternak di daerah yang belum terjangkit PMK.

Dia pun mendorong pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan antisipasi. "Meskipun persentase kematian terhadap hewan ternak akibat PMK tidak terlalu tinggi, tetapi bila tidak diatasi dengan optimal, akan membuat harga ternak jatuh dan mempengaruhi pasokan daging," ujarnya.

Meskipun PMK ini tengah marak, dia meminta peternak tak khawatir berlebihan dan selalu melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak. PMK dapat diobati dengan melakukan isolasi ternak yang terjangkit dan tidak memindahkannya sampai benar-benar sembuh. Langkah tersebut agar tidak menularkan ke ternak lainnya.

Kemudian, memberi obati secara rutin dan terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar penelusuran dapat segera dilakukan ke daerah-daerah sekitarnya.

Dalam kebijakan pembatasan lalu lintas serta karantina ketat terhadap ternak dalam upaya penghentian penyebaran PMK, pemerintah diingatkan untuk terus mendampingi para peternak. Puan khawatir pengetatan lalu lintas ternak berdampak panjang pada rantai pasok daging.

"Banyak peternak yang mengeluhkan ternaknya tak bisa dibongkar di beberapa wilayah yang merebak PMK. Ini harus jadi perhatian karena semakin lama hewan tertahan di kapal, akan berdampak pada kesehatan dan kualitasnya," ucapnya.

Selanjutnya, dia meminta pemerintah mendengarkan aspirasi peternak yang meminta untuk tidak menjadikan merebaknya PMK sebagai alasan mengimpor sapi. Pemerintah diharapkan tetap memprioritaskan pasokan ternak dari dalam negeri dan melakukan sosialisasi pencegahan penyakit PMK.

Strategi Penyembuhan

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis penanganan PMK dapat dikendalikan secara cepat. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengajak agar semua pihak turun langsung dan terlibat aktif dalam menekan jumlah penularan. Menurutnya, penyakit tersebut bisa disembuhkan melalui tiga strategi.

Pertama, Kementan mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan. Kedua, menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan. Ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.

"Jadi, sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting, tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujar Mentan.

Topik Menarik