PLN Targetkan Kapasitas Pembangkit Listrik Jadi 99,2 GW di 2030

JAKARTA - PLN menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 40,6 gigwatt (GW) hingga tahun 2030. Sebanyak 51,6% dari porsi bauran energi tersebut dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).

"Jadi totalnya ada 20,9 GW berbasis EBT. Tentu ini jadi suatu peluang bisnis, bagaimana kita akan mengembangkan di sisi EBT," ujar Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo dalam webinar Indonesia Energy Outlook 2022, Kamis (17/2/2022).

Hartanto menjelaskan, secara rinci, pemerintah akan membangun 8 jenis pembangkit listrik, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga PLT EBT Peaker. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi pembangkit paling dominan dan akan dibangun dengan kapasitas 9,2 GW hingga 2030 nanti.

"Lalu PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sekitar 4,7 GW, PLTP 3,3 GW dan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro/Minihidro) dan PLT EBT," ujar Hartanto.

Hingga 2020, kapasitas terpasang pembangkit listrik PLN mencapai 63,3 GW. Dengan penambahan 40,6 GW pembangkit, maka total pembangkit listrik PLN di tahun 2030 mencapai 103,9 GW. Namun, jumlah ini masih dikurangi dengan rencana memensiunkan pembangkit PLTU sebesar 1,1 GW dan mengganti PLTD/PLTMG/PLTG tua sebesar 3,6 GW.

"Dengan demikian, pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik PLN akan mencapai 99,2 GW," jelas Hartanto.