Tidak Main-main, Paus Fransiskus Pecat Seorang Uskup Belgia Pelaku Kekerasan Seksual

Tidak Main-main, Paus Fransiskus Pecat Seorang Uskup Belgia Pelaku Kekerasan Seksual

Berita Utama | ttu.inews.id | Minggu, 24 Maret 2024 - 09:00
share

VATIKAN, iNewsTTU.id - Paus Fransiskus telah memberhentikan Uskup Emeritus Bruges, Belgia, Roger Vangheluwe, bertahun-tahun setelah mantan prelatus itu mengaku berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadap keponakannya ketika keponakannya masih di bawah umur.

Nunsiatur apostolik untuk Belgia, Mgr. Franco Coppola mengatakan dalam sebuah pernyataan pada, Kamis, (21/03/2024) bahwa 'elemen baru yang serius' telah terungkap mengenai Vangheluwe, yang mengundurkan diri pada tahun 2010 setelah mengakui pelecehan seksual terhadap keponakannya sejak remaja tersebut berusia 5 tahun.

'Unsur baru' tersebut mencakup kesaksian korban baru-baru ini yang mengarah pada pemeriksaan ulang kasus tersebut. Pada tanggal 8 Maret 2024, Dikasteri Ajaran Iman merekomendasikan Paus Fransiskus memecat Vangheluwe dari jabatan uskup.

"Paus Fransiskus mengabulkan permintaan tersebut, memerintahkan agar hukuman yang diusulkan dijatuhkan," kata Duta Besar itu.

Vangheluwe dilaporkan meminta untuk diizinkan tinggal di tempat retret, tanpa kontak lebih lanjut dengan dunia luar, untuk mengabdikan dirinya pada doa dan penebusan dosa.

Keragu-raguan Paus terhadap masalah ini mengancam rencana perjalanannya ke Belgia: Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi negara itu akhir tahun ini untuk merayakan ulang tahun ke-600 Universitas Louvain.

Para uskup Belgia telah berulang kali menuntut agar Vatikan memecat pria yang kini berusia 87 tahun tersebut, seperti yang dilakukan sebagian besar masyarakat Belgia.

Pada bulan Januari, Perdana Menteri Alexander De Croo menyerukan agar Vangheluwe, yang saat itu masih hidup sebagai ulama, dicopot dari gelar uskupnya.

Dua keponakannya mengalami pelecehan seksual
Vangheluwe awalnya mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap keponakannya yang masih di bawah umur selama bertahun-tahun.

Dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2010. Beberapa bulan kemudian, dia mengakui di televisi Flemish bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual terhadap keponakannya yang lain, yang juga masih di bawah umur.

Ia juga mengungkapkan telah membayar uang tutup mulut dalam jumlah besar kepada keluarga korban.

Kasus ini juga menimbulkan kehebohan karena Kardinal Godfried Danneels yang kontroversial meminta korban pelecehan untuk tetap diam dan Danneels tetap mengambil bagian dalam Sinode Keluarga tahun 2014 dan 2015 atas permintaan tegas Paus Fransiskus.

Penerus Vangheluwe sebagai Uskup Bruges, Jozef De Kesel, telah menyarankan kepada pelaku pada tahun 2010 agar ia mengajukan permohonan pemindahan ke kaum awam (laisasi).

Sebelum keputusan minggu ini, mantan uskup itu rupanya menolak langkah tersebut. Menurut CathoBel, dia telah mencatat keputusan Paus.

Baru minggu ini, anggota organisasi perlindungan anak memasang spanduk di luar biara di Prancis tempat tinggal pelaku.

Topik Menarik