Cerita Anak Tukang Sepatu Cibaduyut Berhasil Jadi Jenderal TNI Usai Diramal Lelaki Tua

Cerita Anak Tukang Sepatu Cibaduyut Berhasil Jadi Jenderal TNI Usai Diramal Lelaki Tua

Berita Utama | okezone | Rabu, 20 Maret 2024 - 07:05
share

JAKARTA - Mantan Pangdam XVI/Pattimura Letnan Jenderal TNI (Purn) H Agus Rohman berasal dari keluarga sangat sederhana. Dia merupakan seorang anak dari pengrajin dan pedagang sepatu di Cibaduyut , Bandung, Jawa Barat.

Meski demikian, Agus Rohman berhasil membuktikan bahwa dirinya berhasil menjadi kebanggaan keluarganya hingga menjadi jenderal bintang 3 berkat kerja keras dan kemauannya dalam menjalani hidup.

Berkat keyakinan, kerja keras, dan dedikasi akhirnya mengantarkan Agus Rohman menjadi jenderal yang dihormati.

Hal ini sebagaimana dikutip dari buku biografinya berjudul "Panglima dari Bandung Selatan, 88 Praktik Kepemimpinan Ala Mayjen TNI H Agus Rohman, S.I.P., M.I.P".

Dalam buku itu, disebutkan bahwa Agus Rohman sudah diramalkan menjadi orang hebat ketika kelak dewasa.

Hal itu disampaikan seseorang laki-laki tua kepada ibunya, Siti Rohmah Latifah saat Agus Rohman bermain kucing-kucingan bersama anak-anak lainnya di halaman rumah pada suatu sore.

"Anak itu bakal jadi mnak (orang terpandang)!" kata laki-laki tua itu sambil menunjuk kepada Agus kecil.

Saat itu, Siti Rohmah Latifah hanya menduga dalam hatinya. "Mungkin maksudnya menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Aamiin."

Ketika itu, memang status PNS adalah pekerjaan yang terhormat dan terpandang.

Siti Rohmah Latifah tidak menduga Agus kecil akan menjadi perwira tinggi (Pati), pemimpin penting di organisasi TNI AD. Sungguh itu tidak terbayang. Keluarganya bukanlah keluarga militer, hanya adik dan kakak Siti Rohmah Latifah saja yang menjadi prajurit.

Agus kecil juga tidak familiar dengan dunia militer sebagai mana anak-anak tentara. Namun, barangkali ada satu hobi yang berkaitan dengan dunia militer, seperti anak- anak kecil lainnya. Agus kecil gemar bermain permainan perang-perangan atau tembak-tembakan.

Bakat kepemimpinannya telah terlihat bahkan saat ia belum memimpin. Organisasi yang pertama kali ia pimpin adalah kelas. Di sekolah dasar, ia sudah terbiasa menjadi pemimpin.

Agus dipercaya menjadi ketua kelas, posisi ini kemudian berlanjut hingga memasuki SMP, dan jenjang pendidikan berikutnya. Dalam perkembangannya, kebiasaan untuk memimpin ini tidak hanya di lingkungan dan kegiatan formal sekolah, tetapi dalam berbagai kegiatan lainnya.

Karakter kepemimpinan mulai terlihat sejak kecil hingga remaja. Di lingkungan rumahnya, ia didaulat sebagai Ketua Karang Taruna. Ia juga kerap ditunjuk menjadi seorang kapten tim sepak bola dan bola voli dengan nama Putra Babakan (nama daerah rumah Agus Rohman).

Topik Menarik