PDIP Bakal Jadikan Temuan Roy Suryo Bahan Ajukan Hak Angket di DPR

PDIP Bakal Jadikan Temuan Roy Suryo Bahan Ajukan Hak Angket di DPR

Berita Utama | inews | Kamis, 29 Februari 2024 - 13:07
share

JAKARTA, iNews.id - Temuan pakar telematika Roy Suryo terkait dugaan kecurangan Pilpres 2024 akan dipakai PDIP sebagai salah satu bahan untuk mengajukan hak angket di DPR. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud juga sudah membentuk tim khusus.

Menurut Hasto, tim khusus bertugas menghimpun data atau temuan terkait dugaan kecurangan Pilpres 2024.

"Kami berikan dukungan sepenuhnya tentang pentingnya audit forensik, audit investigatif, bahkan juga perlu audit metadata C1," kata Hasto, Rabu (28/2/2024).

Hasto juga mengimbau banyak pihak, termasuk masyarakat untuk ikut serta mendukung audit pemilu. Dia menilai proses audit forensik itu penting karena asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

"Setiap suara rakyat adalah suara Tuhan yang dipercayakan kepada para calon-calon pemimpin melalui pemilu agar bangsa ini bisa mendapatkan kepemimpinan yang kompeten, yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara," ujarnya.

Hasto mengatakan, tim khusus yang dibentuk PDIP akan mengumpulkan berbagai fakta-fakta temuan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Termasuk temuan pakar telematika Roy Suryo yang menduga ada rekayasa atau manipulasi data Sirekap.

"Termasuk yang disampaikan Roy Suryo, yang menemukan dari audit forensik yang dilakukan ternyata Sirekap yang versi original dilakukan modifikasi dengan javascript yang atur perolehan paslon calon," katanya.

Sebelumnya, Roy Suryo memaparkan beberapa dugaan kecurangan yang ditemukan dalam aplikasi Sirekap. Menurutnya, sistem Sirekap sempat dimatikan sementara dengan sengaja untuk merekayasa hasil perolehan suara paslon Pemilu 2024.

Dia menjelaskan, ada script yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi tersebut agar ada hasil angka yang muncul.

“Waktu itu ada yang bilang di-hack. Bukan di-hack, tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan, karena untuk memasukkan script, memasukkan program colongan," kata Roy di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2023).

"Pada pukul 19.00 sekian, tabulasi di Sirekap sudah muncul persentase sama seperti quick count, yaitu paslon 01 (dapat) 24 persen, paslon 02, 58 persen dan paslon 03, 17 persen. Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data dari TPS yang masuk, saya ada buktinya," tambahnya.

Topik Menarik