Viral! Penumpang New Zealand Airlines Diturunkan dari Penerbangan karena Ukuran Tubuh

Viral! Penumpang New Zealand Airlines Diturunkan dari Penerbangan karena Ukuran Tubuh

Travel | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 15:28
share

JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini viral seorang perempuan penumpang New Zealand Airlines diturunkan karena ukuran tubuhnya. Ya, perempuan bernama Angel Harding dalam perjalanannya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.

Angel mengklaim dia dan seorang temannya diusir dari penerbangan New Zealand Airlines karena ukuran tubuh mereka. Insiden ini terjadi dalam penerbangan dari Napier ke Auckland.

Mulanya, seluruh penumpang mendadak diturunkan saat pesawat belum lepas landas. Namun saat seluruh penumpang dipersilahkan naik kembali, Angel dan temannya justru dilarang naik lantaran mereka seharusnya masing-masing memesan dua kursi. 

"Saya tidak percaya apa yang terjadi pada saya. Pesawat berbalik arah saat berjalan di darat dan semua penumpang diturunkan," kata Angel Harding dilansir dari 1News, Rabu (20/3/2024).

Harding dan temannya kemudian tidak diizinkan naik kembali dan diberitahu mereka harus memesan masing-masing dua kursi. Harding juga mengeluhkan perlakuan pramugari saat dia tiba-tiba merasakan sakit di lengan kirinya. Dia berbalik dan melihat pramugari memaksakan sandaran tangan ke lengannya.

“Saya agak terkejut dan saya bergerak maju, dan dia mulai berteriak kepada saya, pilot tidak dapat lepas landas kecuali semua sandaran tangan diturunkan, dan dia cukup agresif terhadap saya. Dia berbicara dengan cara yang agresif. Saya tidak percaya dengan apa yang terjadi pada saya," katanya. 

Harding menambahkan, baru setelah dia memintanya untuk berhenti, dengan telapak tangan kiri terangkat, pramugari tersebut berhenti. Temannya yang duduk di sebelahnya lalu menyapa petugas saat pesawat terus melaju di landasan. Harding juga mengklaim salah seorang pramugari sempat memperingatkannya soal penurunan mereka dari penerbangan. 

“Dia berkata, 'tidakkah menurutmu kamu harus duduk jika pesawat sedang bergerak?' Dan kemudian (pramugari) memandang kami berdua dan berkata, 'Saya bisa membuat kalian berdua dikeluarkan dari penerbangan ini',” kata Harding

Dia mengatakan pramugari kembali ke bagian depan pesawat dan berbicara melalui telepon. Mereka kemudian melihat pesawat berbalik sebelum pramugari mengumumkan, semua penumpang harus keluar dari pesawat karena ketidaknyamanan. Lalu, pramugari itu mendatanginya dan menjelaskan soal pembelian dua kursi. 

“Setelah dia menutup telepon, dia datang dan berkata, ‘kalian berdua seharusnya memesan empat kursi, kalian berdua seharusnya membeli masing-masing dua kursi’,” kata Harding.

Dia mengatakan mereka diberitahu harus membeli dua kursi ketika memesan penerbangan dengan New Zealand Airlines di penerbangan selanjutnya. 

Kedua wanita tersebut, yang dibantu dengan kursi roda karena kondisi medis, turun bersama penumpang lainnya tetapi dipindahkan ke samping dan pergi bersama pekerja New Zealand Airlines lainnya.

Harding mengatakan mereka tidak diberi penjelasan mengapa mereka dikeluarkan dari penerbangan. Sebaliknya, mereka diberitahu perlu memesan ulang, namun karena tingginya permintaan, penerbangan berikutnya yang tersedia adalah hari Minggu.

Ketika Harding mengatakan kepada anggota staf mereka tidak mampu secara finansial untuk membeli masing-masing dua tiket, maskapai tersebut menawarkan akomodasi dan makanan untuk keduanya, serta penerbangan mereka kembali pada hari Minggu. Mereka juga diberi akses gratis ke Koru Lounge.

Namun, ketika mereka mulai memahami situasi, mereka diberitahu ada kursi yang tersedia pada penerbangan hari itu juga dan dapat kembali ke rumah pada malam itu juga. Harding mengklaim dia dan temannya mengalami diskriminasi karena bentuk tubuhnya hingga harus diturunkan dari penerbangan 

"Pikiranku adalah mereka melepasku karena bentuk tubuhku, karena ukuran tubuhku bukan karena ketidaknyamanan," kata Harding 

Harding mengatakan rasanya dia ingin menentang perlakuan terhadap mereka dan mengatakan perilaku seperti itu tidak mencerminkan rasa kemanusiaan. Dia dan temannya sekarang mencari kompensasi atas rasa sakit hati, penghinaan dan trauma.

“Kita semua manusia, dan saya tidak ingin ada orang yang mengalami trauma seperti yang kita alami saat ini," ujarnya. 

Sementara itu, dalam pernyataannya, juru bicara New Zealand Airlines mengatakan, jika ada ruang tersedia, dan pelanggan membutuhkan ruang tambahan, staf akan berupaya untuk mengakomodasi mereka kembali di pesawat, namun mereka menyarankan agar pelanggan menghubungi maskapai penerbangan sebelum berangkat untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.

"Kami berkomitmen untuk memperlakukan semua pelanggan dengan hormat dan bermartabat. Kami meminta maaf karena para pelanggan ini menerima pengalaman yang tidak menyenangkan. Kami akan terus bekerja sama dengan pelanggan secara langsung untuk mengatasi kekhawatiran mereka," kata juru bicara New Zealand Airlines. 

Topik Menarik