Arti Kematian Yesus di Kayu Salib, untuk Seluruh Umat Manusia pada Perayaan Jumat Agung

Arti Kematian Yesus di Kayu Salib, untuk Seluruh Umat Manusia pada Perayaan Jumat Agung

Terkini | tangsel.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 15:21
share

CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Hari Raya Jumat Agung yang jatuh pada hari ini, Jumat (29/3/2024), adalah simbol penebusan dosa umat manusia.

Bagi umat Kristiani, kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa umat manusia. Yesus dengan rela mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Pengorbanan-Nya tidak berhenti di situ, sebelum disalibkan, Yesus harus memikul salib ke Bukit Golgota. Tepat pukul 15.00, Yesus Wafat di Bukit Golgota.

Jumat Agung adalah bagian dari perayaan Paskah, dan puncaknya adalah Minggu Paskah yang diperingati sebagai misteri kebangkitan Yesus setelah tiga hari wafat di kayu salib.

Peristiwa ini menunjukkan kuasa Allah Bapa di surga yang rela mengorbankan Anak-Nya untuk wafat di kayu salib, namun membangkitkannya kembali dalam tiga hari.

Beratnya salib yang harus dipikul Yesus adalah simbol dari beratnya dosa umat manusia yang harus ditebus. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa perbuatan yang dianggapnya sepele sebenarnya adalah dosa dan kesalahan, sehingga mereka tidak luput dari dosa.

Pengorbanan Yesus Kristus yang rela wafat di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia diharapkan menjadi pengingat bagi umat Kristiani untuk menjauhi perbuatan dosa. Selain itu, kebangkitan Yesus juga dimaknai sebagai simbol awal kehidupan baru. Dengan adanya kehidupan baru, diharapkan manusia dapat menjadi pribadi baru yang lebih baik.

Rangkaian peristiwa ini juga merupakan bukti ketaatan Yesus terhadap perintah Allah Bapa di surga. Hal ini mengingatkan manusia untuk selalu taat kepada perintah Allah yang terdapat dalam Alkitab.

Topik Menarik