Trump Klaim Bom GBU-57 AS Menembus Situs Nuklir Fordow Iran seperti Mentega

Trump Klaim Bom GBU-57 AS Menembus Situs Nuklir Fordow Iran seperti Mentega

Berita Utama | sindonews | Senin, 30 Juni 2025 - 07:59
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim bom Bunker Buster GBU-57 yang dijatuhkan pesawat tempur siluman B-2 telah menembus situs nuklir Fordow di Iran "seperti mentega". Dia tetap menolak anggapan bahwa situs nuklir tersebut tidak hancur total.

Berbicara kepada Fox News, Trump berkata, "Mereka mencoba menutup pintu masuk tempat bom kemungkinan besar akan masuk dan mereka melakukannya. Mereka mengerjakannya dan bom menembusnya seperti mentega, seperti mentega murni."

Dia menambahkan bahwa serangan pada 22 Juni, yang disebut Operasi Midnight Hammer, terhadap tiga fasilitas nuklir Iran—Fordow, Natanz, dan Ifsahan—telah "menghancurkan" program nuklir negara itu.

Baca Juga: Khamenei: Trump Membesar-besarkan Serangan AS ke Iran untuk Tutupi Kegagalan

Fordow dikenal sebagai situs paling rahasia dan sangat terlindungi di Iran, tersembunyi di bawah gunung dan dirancang untuk menahan serangan udara dan campur tangan asing.

 

Trump mengatakan bahwa serangan bom Bunker Buster itu menghancurkan Fordow menjadi "ribuan ton batu". Dia melanjutkan dengan menegaskan bahwa uranium yang sangat diperkaya tidak dipindahkan dari lokasi tersebut sebelum serangan, klaim yang dibuat oleh pejabat Israel kepada The New York Times.

"Saya pikir awalnya sangat sulit dilakukan. Sangat berbahaya untuk dilakukan. Sangat berat, sangat, sangat berat. Sangat sulit dilakukan. Ditambah lagi, kami tidak memberi banyak pemberitahuan karena mereka tidak tahu kami akan datang sampai saat itu," katanya.

Operasi Midnight Hammer terjadi saat perang Iran-Israel terus meningkat, dengan kedua negara terus saling serang sejak 13 Juni. AS mengeklaim telah memberi Teheran ultimatum untuk menghentikan pengayaan uranium, yang kegagalannya menyebabkan serangan, yang menggunakan persenjataan canggih, termasuk bom GBU-57 yang ditakuti dan rudal jelajah Tomahawk.

Sementara Trump mengatakan sehari setelah itu bahwa program nuklir Teheran telah mengalami kemunduran selama beberapa dekade, kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan Iran kemungkinan akan dapat mulai memproduksi uranium yang diperkaya "dalam hitungan bulan".

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam unggahan terbaru di X menilai Trump telah membesar-besarkan serangan Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran. Menurutnya, tujuan Trump itu sebenarnya untuk menyembunyikan kegagalan.

"Presiden AS membesar-besarkan apa yang terjadi dengan cara yang tidak biasa, mengungkapkan bahwa dia perlu melakukannya," tulis Khamenei di X, yang dikutip Iran International, Senin (30/6/2025).

"Siapa pun yang mendengar pernyataan itu dapat merasakan bahwa di balik permukaan, ada kenyataan lain. Mereka gagal mencapai apa pun dan membesar-besarkan untuk menutupi dan menyembunyikan kebenaran," lanjut Khamenei.

Topik Menarik