5 Gejala Asam Urat di Pagi Hari yang Sering Diabaikan

5 Gejala Asam Urat di Pagi Hari yang Sering Diabaikan

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 13 Mei 2025 - 07:00
share

Gejala asam urat di pagi hari sering diabaikan. Asam urat atau gout merupakan salah satu bentuk peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).

Meskipun asam urat dapat menyerang kapan saja, banyak penderita mengeluhkan bahwa gejala-gejalanya cenderung muncul atau memburuk pada pagi hari, saat tubuh baru saja bangun dari istirahat malam. Penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal ini agar dapat segera melakukan pencegahan.

Selain itu, penting juga penanganan medis yang tepat sebelum kondisi asam urat semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan penanganan yang tepat melalui pengaturan pola makan, gaya hidup sehat, dan terapi medis, serangan asam urat dapat dikendalikan dan kualitas hidup pun tetap terjaga.

Berikut ini lima gejala asam urat yang umum dirasakan pada pagi hari dilansir dari Times of India, Selasa (13/5/2025).

5 Gejala Asam Urat di Pagi Hari yang Sering Diabaikan

1. Nyeri Sendi Mendadak di Jempol Kaki

Gejala khas dari serangan asam urat adalah nyeri yang muncul secara tiba-tiba, biasanya terasa sangat tajam dan menusuk di sendi tertentu. Terutama pada sendi jempol kaki.

Rasa sakit ini sering kali paling intens di pagi hari ketika tubuh belum aktif bergerak, karena saat tidur malam, suhu tubuh menurun dan kristal asam urat lebih mudah mengendap di persendian. Akumulasi kristal tersebut menimbulkan reaksi peradangan, yang kemudian memicu rasa nyeri hebat saat bangun tidur.

2. Pembengkakan dan Kemerahan pada Sendi

Selain rasa nyeri, pembengkakan yang disertai dengan kemerahan dan rasa hangat di sekitar sendi juga menjadi gejala umum asam urat yang kerap muncul di pagi hari. Kondisi ini disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap kristal asam urat yang dianggap sebagai benda asing.

Inflamasi yang terjadi membuat jaringan di sekitar sendi menumpuk cairan dan darah, sehingga menyebabkan pembengkakan yang cukup signifikan dan biasanya membuat penderita kesulitan bergerak.

3. Kekakuan pada Persendian

Penderita asam urat juga sering mengalami kekakuan pada persendian, terutama saat baru bangun tidur. Kekakuan ini terjadi akibat peradangan yang membuat jaringan sendi menjadi kaku dan tidak fleksibel.

Berbeda dengan kekakuan biasa yang akan hilang setelah tubuh digerakkan beberapa saat, kekakuan akibat asam urat cenderung menetap lebih lama dan disertai rasa tidak nyaman yang intens. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengganggu mobilitas dan kualitas hidup penderitanya.

4. Sensasi Panas atau Terbakar di Sekitar Sendi

Sensasi panas atau terbakar pada area sendi yang terdampak merupakan tanda peradangan aktif yang sering dirasakan saat serangan asam urat terjadi, terutama di pagi hari. Hal ini disebabkan oleh pelepasan zat-zat kimia proinflamasi seperti sitokin yang menyebabkan suhu lokal di sekitar sendi meningkat.

Penderita sering menggambarkan rasa ini seperti "terbakar dari dalam," dan biasanya tidak mereda hanya dengan kompres biasa.

5. Rasa Lelah dan Tidak Bertenaga setelah Bangun Tidur

Meskipun asam urat dikenal sebagai penyakit yang menyerang sendi, gejalanya tidak selalu terbatas pada nyeri dan peradangan lokal. Banyak penderita yang juga mengeluhkan rasa lelah berlebihan, lesu, dan tidak bersemangat saat bangun tidur.

Hal ini bisa terjadi akibat respons tubuh terhadap peradangan kronis yang mengganggu proses pemulihan selama tidur malam. Selain itu, nyeri yang mengganggu kualitas tidur juga dapat menyebabkan penderita merasa kurang istirahat dan tidak segar di pagi hari.

Topik Menarik