Terindikasi Banyak PO Bus Pariwisata Bodong Beredar, Ini Cara agar Tak Tertipu

Terindikasi Banyak PO Bus Pariwisata Bodong Beredar, Ini Cara agar Tak Tertipu

Otomotif | sindonews | Minggu, 12 Mei 2024 - 13:05
share

Kecelakaan melibatkan bus pariwisata Trans Putera Fajar di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diduga rem bus blong yang membuat kendaraan besar tersebut terguling dan menghantam sepeda motor yang sedang terparkir.

BACA JUGA - Perbedaan Bus Pariwisata, Bus Ekonomi, Bus Eksekutif, Bus Patas dan Bus Sleeper

Akibat kecelakaan tersebut dilaporkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagian siswa juga dipulangkan ke Depok, Jawa Barat, karena tidak mengalami luka serius.

Dalam aplikasi Mitra Darat, bus tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluarsa sejak 6 Desember 2023. Ini membuktikan bahwa bus pariwisata tersebut tidak dilengkapi surat-surat yang berlaku alias bodong.

Untuk mengatasi hal tersebut, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk memilih bus pariwisata yang tepat.

Djoko juga mengimbau masyarakat untuk memastikan bahwa pengemudi memahami kondisi jalur yang akan ditempuh. Penyewa disarankan meminta dua pengemudi, meski perjalanan wisata hanya sehari.

“Jangan tergiur tawaran tarif sewa yang murah, namun keselamatan tidak terjamin. Bisa berangkat dan bisa pulang,” ujar pria yang juga seorang Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu dalam keterangan resmi.

Selain itu, Djoko meminta Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan pada bus pariwisata. Jika ditemukan salah satu dari seluruh elemen tidak dipenuhi, maka bus tidak boleh jalan.

“Moda transportasi seperti bus wisata itu rentan terjadi kecelakaan, sehingga perlu selalu diuji kelaikan jalannya tidak hanya saat hari raya, tapi harus rutin. Bus harus melalui inspeksi keselamatan (ramp check) terlebih dahulu,” ucapnya.

Djoko juga meminta pihak terkait melakukan inspeksi keselamatan terhadap seluruh moda transportasi, terlebih saat ini sedang memasuki musim hujan. Ditambah lokasi wisata biasanya berada di jalur yang rawan kecelakaan.

Mengenai kecelakaan bus di kawasan Ciater, saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan dan pengumpulan data di lokasi kejadian. Kepolisian juga terus mendata korban-korban dalam peristiwa tersebut, termasuk kerugian yang dialami.

Topik Menarik