Golkar Buka Pintu Jadi Calon Gubernur, Ini Jawaban Kapolda Jateng

Golkar Buka Pintu Jadi Calon Gubernur, Ini Jawaban Kapolda Jateng

Infografis | sindonews | Rabu, 24 April 2024 - 12:33
share

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi digadang-gadang berpotensi memimpin Jawa Tengah pada bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024 mendatang.

Partai Golkar salah satu yang membuka pintu untuk Ahmad Luthfi. Pencalonan Cagub Jateng akan digelar Agustus hingga September sebelum pelaksanaan kampanye.

Baca juga: PDIP Bicara Kans Risma hingga Pacul Maju di Pilgub Jakarta dan Jateng

Sementara, Ahmad Luthfi saat ini masih berdinas alias tercatat sebagai anggota Polri aktif dan baru akan pensiun pada November 2024 mendatang.

Saat ditanya apakah akan menuntaskan masa dinasnya alias pensiun di November mendatang, Luthfi menyebut hal itu ranah pimpinan Polri.

“Ah itu tergantung pimpinan kan, saya nggak tahu. Namanya prajurit itu kan prasojo, jujur, irit. Saya prajurit, namanya prajurit itu kan mbuh dikon opo wae maju (tidak tahu, disuruh apa saja maju),” kata Ahmad Luthfi saat diwawancara di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (24/4/2024).

Pun demikian, saat ini Ahmad Luthfi yang kelahiran Surabaya Jawa Timur itu tidak ambil pusing soal namanya santer digadang-gadang potensial memimpin Jawa Tengah sebagai gubernur.

Baca juga: Perang Bintang di Pilgub Jabar 2024, Siapa Jadi Kuda Hitam?

“Nggak, itu kan masyarakat, tapi selama masih dinas enggak ya, belum ya, masih dinas,” lanjutnya.

Begitu juga saat ditanya wartawan perihal Partai Golkar adalah salah satu partai yang membuka pintu baginya untuk maju sebagai Cagub Jateng.

“Ya itu urusannya partai, saya masih dinas,” kata dia.

Belakangan ini, baliho-baliho maupun spanduk bergambar Irjen Pol Ahmad Luthfi bertebaran di wilayah Jawa Tengah. Perihal itu, dia menyebut hal itu adalah simbol bahwa polisi selalu hadir untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Tidak, tidak (bukan baliho untuk Cagub), untuk Kamtibmas bahwa polisi harus ada di mana-mana, harus hadir melayani masyarakat, di antaranya ucapan halal bihalal kepada masyarakat agar kita lebih dekat dengan masyarakat,” sebutnya.

Sebelumnya, pada Selasa 16 April 2024 Ahmad Luthfi “berpamitan” kepada anak buahnya saat memimpin apel di Polda Jateng. Dia berpamitan karena akan pensiun pada November 2024. Momen itu bertepatan dengan hari terakhir Operasi Ketupat Candi 2024.

“Karena pada bulan November nanti saya pensiun, saya sangat menikmati momen kebersamaan ini dengan seluruh anggota sekalian,” kata dia ketika itu.

Ahmad Luthfi sudah tercatat sudah ke-5 memimpin Operasi Ketupat Candi di Jawa Tengah ini, termasuk saat ada pandemi Covid-19.

Jumlah itu dihitung sejak 1 Mei 2020 ketika Kapolri saat itu Jenderal Pol Idham Azis mengeluarkan keputusan bernomor ST/1337/V/KEP/2020 dan ST/1338/V/KEP/2020 di mana Ahmad Luthfi mendapat promosi jabatan sebagai Kapolda Jateng. Jabatan yang mentereng bagi seorang anggota Polri yang berasal dari non-Akademi Kepolisian (Akpol).

Saat itu pangkatnya masih bintang satu alias Brigadir Jenderal Polisi, jabatannya Wakapolda Jateng.

Jabatan yang sudah diembannya sejak tahun 2018, ketika Lutfhi masih berpangkat Komisaris Besar Polisi yang bertugas sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sosial Budaya di Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.

Mendapat promosi jabatan Wakapolda Jateng, dia otomatis pecah bintang. Ahmad Luthfi menjadi Wakapolda Jateng menggantikan Brigjen Pol Indrajit yang juga promosi menjadi Kapolda Kalimantan Utara.

Ketika itu, Ahmad Luthfi menjabat Wakapolda Jateng, mendampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono yang merupakan alumni Akpol 1984.

Condro naik jadi bintang 3 ke Mabes Polri menjabat Kepala Baharkam, posisi Kapolda Jateng diisi Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, alumni Akpol 1988 yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Saat ini, Provinsi Jawa Tengah sendiri dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur, yakni Komisaris Jenderal Polisi (purn) Nana Sudjana.

Nana Sudjana dan Ahmad Luthfi tercatat pernah bertugas sebagai pimpinan di Polresta Surakarta dan ketika itu Wali Kota Surakarta (Solo) dijabat Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi Presiden RI.

Topik Menarik