6 Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Singkat yang Mengesankan

6 Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Singkat yang Mengesankan

Seleb | BuddyKu | Jum'at, 16 September 2022 - 11:55
share

JAKARTA, celebrities.id - Contoh cerita pengalaman pribadi singkat memang menarik untuk dibuat apalagi dengan struktur penulisan yang baik dan benar.

Pengalaman pribadi sendiri merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh seorang individu dan melibatkan individu itu sendiri.

Kamu juga perlu mengingat peristiwa yang pernah dialami dan tulis pokok-pokok peristiwa yang dialami dengan memperhatikan waktu serta tempat peristiwa tersebut terjadi. Pengalaman pribadi juga dianjurkan diawali dengan menyelami emosi saat peristiwa terjadi. Jangan lupa buat outline yang berfokus pada satu cerita.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Jumat (16/9/2022) telah merangkum contoh cerita pengalaman pribadi singkat, seperti berikut.

Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Singkat

1. Hantu Kos

Saya akhirnya diizinkan untuk ngekost oleh orang tua saya pada semester tengah. Karena di semester empat banyak kegiatan malam yang harus saya lakukan. Sebelum itu, saya tidak pernah ngekost. Saya selalu berangkat dari rumah sendirian dengan mengendarai sepeda motor karena rumah saya lumayan jauh dari kampus. Kostan yang saya pilih letaknya tidak terlalu jauh dengan kampus.

Kira-kira hanya membutuhkan waktu sepuluh menit jika berjalan kaki. Saya satu kamar dengan teman saya, Shahnaz namanya. Meskipun berbeda jurusan tapi bagi begitu dekat dan akrab. Setelah merapikan barang saya, saya mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Saya harus mulai beradaptasi. Tepatnya hari minggu, pertama kalinya saya menginap di kostan.

Pada malam hari, saya terbangun dari tidur saya. Saya melihat sesosok hantu berkepala tanpa tubuh yang melayang di samping lemari saya. Saya sangat ketakutan dan ingin berteriak tapi tidak bisa. Rasanya suara saya tercekat di tenggorokan. Saya ingin membangunkan Shafira, tapi tangan ini tidak bisa bergerak.

Lalu saya putuskan untuk menutup mata dan berdoa. Setelah saya membuka mata, Alhamdulillah hantu itu sudah tidak ada. Kemudian saya melanjutkan tidur sambil berdoa. Saya merasa bersalah karena sebelum tidur tidak berdoa terlebih dahulu. Sejak saat itu saya sering sholat dan mengaji bersama Shahnaz supaya kami tidak diganggu lagi oleh hantu yang saya lihat.

2. Waktu Libur Sekolah

Sesudah pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang. Meskipun aku tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan. Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan.

Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian mana yang akan kupakai. Kali aku pakai baju yang mana ya? Tanyaku dalam hati. Ah yang biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok! Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang dengan mereka, Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin pergi ke sana.

Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu ayah berkata Nak, liburan kali ini kamu di rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota. Aku sangat kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya. Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun aku sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman.

Tapi ibu melarangku pergi ke luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah. Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh ibu. Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada di rumah terus.

Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima dan melakukannya. Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku kamu segera mandi ya, Ibu tunggu di luar. Aku menjawabnya loh kita mau kemana Bu? Lalu ibu menjawab Ibu mau mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian masa kau di rumah terus.

Sontak aku merasa senang yang benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu. Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya jalan-jalan sore di sekitar taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena ibu mengajak aku jalan-jalan sore.

3. Bahagia Berbalut Tangis

Pada sebuah kota, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga itu mempunyai anak yang bernama Candra. Kehidupan dalam keluarga itu selalu dililit oleh hutang. Kedua orang tua Candra selalu bersyukur setiap cobaan yang menimpa mereka. Pada suatu ketika, sang Bapak dipecat dari kantornya karena secara tidak sengaja merusak mesin printer milik kantor tersebut. Akhirnya sang Bapak pulang dengan wajah yang tidak karu-karuan, lalu ia menceritakan permasalahan ini kepada istrinya. Bu, hari ini Bapak di pecat dari kantor. Kata sang Bapak.

Ya mungkin itu sudah menjadi takdir kita pak. Jawab istrinya. Sekarang Bapak bingung mau mencari pekerjaan dimana. Sekarang ini mencari pekerjaan tidak mudah. Kata sang Bapak. Ya sudah pak, tidak usah terlalu dipikirkan. Sekarang mari kita makan dulu ! Seru istrinya untuk mengajak makan siang. Tiba-tiba sang anak menghampiri mereka dengan keadaan sedih.

Sepulang sekolah tadi ia selalu memikirkan nilai rapornya yang dibawah rata-rata. Candra sangat bingung sekali, karena ia takut dimarahi oleh kedua orang tuanya. Bukannya dimarahi, justru Candra mendapati wajah kedua orang tuanya yang lagi bersedih. Sejak kejadian inilah Candra giat belajar agar bisa meraih cita-citanya dan agar bisa membantu masalah yang dihadapi oleh kedua orang tuanya.

Sejak saat itu pula, Ayah Candra jatuh sakit karena selalu memikirkan pekerjaan yang tidak kunjung didapatkan. Pada suatu hari, Candra sedang melaksanakan Ujian kenaikan kelasnya. Demi meraih nilai yang tinggi, Candra rajin belajar dari jauh-jauh hari. Beberapa hari setelah melaksanakan ujian, akhirnya dia berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan. Tidak disangka ia mendapat nilai terbaik dari semua nilai teman-temannya.

Ketika bel berbunyi, Candra berlari pulang dengan wajah yang sangat senang karena ia tidak sabar untuk menunjukkan kepada orang tuanya. Namun perasaan bahagia itu tidak berlangsung lama karena melihat sebuah jasad yang terbaring di rumahnya. Dia melihat ibunya yang menangis karena melihat jasad ayahnya yang sudah tertutup dengan kain kafan.

Candra pun mulai meneteskan air matanya. Betapa sedihnya Canda ketika ingin menunjukkan nilai yang ia dapat kepada ayahnya, justru ayahnya telah terlebih dahulu tiada. Ia sadar bahwa kematian juga akan datang secara tiba-tiba. Ia juga sadar bahwa untuk membahagiakan kedua orang tuanya bukan hanya dari nilai saja. Namun masih banyak cara yang lainnya. Jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita.

4. Rezeki Tak Terduga

Pada malam yang dituruni hujan deras semakin menambah dinginnya suasana di dalam rumah. Saat makan malam, semua anggota keluarga tidak ada satupun yang bersuara. Tidak ada yang marah atau kecewa satu sama lain, hanya ayah dan ibuku sedang pusing memikirkan cara membayar biaya study tour yang harus aku bayar besok.

Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk tidak ikut study tour, sebab aku tidak ingin menambah beban kedua orang tuaku. Namun, belum sempat aku berbicara untuk memberitahu bahwa aku tidak ingin ikut study tour, ayah secara tegas tetap ingin aku ikut study tour itu.

Setelah makan malam usai, aku langsung menuju kamar untuk belajar. Sayangnya aku tak bisa konsentrasi untuk belajar apalagi aku juga mendengar isak tangis ibuku di kamar sebelah. Aku paham betul penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras agar aku tetap ikut kegiatan sekolah tersebut. Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan anaknya merasa sedih dan malu. Saat itu malam sebenarnya belum terlalu larut, masih sekitar jam 8 malam, tiba-tiba suasana sunyi dalam rumah dipecahkan oleh suara ketukan pintu. Ternyata tamu yang datang itu adalah Pak RT yang membawa sebuah amplop cukup tebal.

Ayah yang membuka pintu mempersilahkan Pak RT untuk masuk dan setelah keduanya berbincang, Pak RT menyerahkan amplop tersebut pada ayah. Ayah tentu saja heran mengapa pak RT tiba-tiba menyerahkan amplop, pak RT menjelaskan bahwa uang dalam amplop itu untuk pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu memang sudah digunakan untuk tambahan jalan desa.

Uang pembayaran tanah itu sebenarnya tidak pernah diduga oleh ayah sebab ayah memang telah merelakan tanah tersebut untuk jalan umum. Untungnya, kebijakan desa tidak seperti yang dipikirkan oleh ayah, karena desa memutuskan untuk membeli sebidang tanah yang telah direlakan ayah untuk jalan desa tersebut. Setelah Pak RT pulang, ibu masuk ke kamarku dan langsung memeluk aku, kemudian ibu memberikan uang untuk membayar biaya study tour. Malam itu aku sangat bersyukur atas hadiah tak terduga tersebut.

5. Boros Pangkal Miskin

Pada suatu hari ada seorang pria bernama Ahmad yang suka sekali menghabiskan uang jajannya dan bahkan ia habiskan uang jajannya itu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dia berperilaku seperti itu dikarenakan merasa bahwa orang tuanya adalah keluarga yang kaya raya dan serba berkecukupan. Ketika dia beranjak remaja, perilaku borosnya pun semakin menjadi-jadi.

Apalagi ditambah dengan adanya pacar yang ia miliki. Padahal orang tuanya sering sekali mengingatkan dia agar tidak boros. Karena mencari uang itu tidak semudah apa yang kita bayangkan. Dia tetap saja menghambur-hamburkan uangnya tanpa melihat bagaimana jerih payah kedua orang tuanya untuk mendapatkan uang. Lalu pada suatu ketika, orang tua Ahmad jatuh bangkrut dalam bisnisnya sehingga menyebabkan keadaan keluarga mereka menjadi sangat miskin dan serba kekurangan.

Belum lagi ditambah hutangnya kepada Bank yang semakin membuat keadaan menjadi lebih parah. Hal itu membuat Ahmad menjadi frustasi karena dia tidak terbiasa dengan kehidupan yang serba kekurangan. Hingga kejadian itu membuat Ahmad bunuh diri. Oleh karena itu hendaklah kita menumbuhkan sikap untuk menghemat agar kita dapat menabung sebagian dari uang yang kita miliki dan yang pasti akan bermanfaat di masa yang akan datang. Jangan seperti Ahmad yang selalu menghambur-hamburkan uangnya.

6. Jodoh Pasti Bertemu

Sandra bekerja sebagai seorang perawat di sebuah klinik, baginya pekerjaan menjadi perawat itu adalah impiannya sejak dulu yang kini telah terwujud. Meskipun Sandra merasa bahwa pekerjaannya itu menyenangkan, namun beberapa hari ini ia cukup terganggu sebab beberapa kali ada telepon misterius yang mencari dirinya. Seperti biasa Sandra bekerja hingga malam dan sesampainya ia di rumah, tiba-tiba orang tua Sandra memanggilnya untuk mengobrol di ruang keluarga. Tanpa menunggu lama, ibu langsung meminta Sandra untuk bertemu dengan anak dari sahabatnya. Mendengar keinginan sang ibu, Sandra malah langsung pergi untuk membuat teh hangat di dapur sembari menolak halus permintaan ibunya itu.

Namun, setelah ia selesai membuat teh dan kembali ke ruang keluarga, ayahnya langsung mengatakan bahwa ia ingin segera menimang cucu. Tentu saja, Sandra terkejut mendengar ucapan ayahnya itu hingga ia hampir tersedak saat minum teh yang baru dibuatnya itu. Meskipun Sandra tak menanggapi perkataan ayahnya itu, namun apa yang dikatakan oleh ayahnya membuatnya Sandra tak bisa tidur semalaman.

Esok harinya, rekan kerja Sandra di klinik kembali mengabari bahwa ada pria yang menelepon mencari dirinya. Setelah klinik tutup, Sandra bergegas pulang, sesampainya di rumah ia melihat banyak orang duduk di ruang tamu dan terlihat berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya. Sandra sebenarnya enggan masuk ke rumah namun mau bagaimana lagi pintu masuk rumahnya hanya satu.

Mau tidak mau Sandra akhirnya masuk ke rumah sambil tersenyum kecil lalu langsung masuk ke dapur. Di dapur ia melihat adiknya sedang membuat kopi dan teh untuk para tamu yang ada di ruang tamu. Salsa tanpa ditanya langsung berkata Kak, itu yang di ruang tamu calon keluarga baru kakak lho. Mendengar apa yang dikatakan adiknya itu, tentu saja Sandra kaget walau sebenarnya ia merasa ada seorang pria muda yang berhasil memikat hatinya.

Tak berapa lama, ibu memanggil Sandra untuk ke ruang tamu dan kemudian ibu langsung memperkenalkan Sandra dengan para tamu tersebut yang ternyata adalah keluarga sahabat ibu yang diceritakan kemarin. Andi anak dari sahabat ibu langsung memperkenalkan diri dan ternyata sebenarnya Andi adalah teman SMA Sandra yang pernah ditaksirnya. Tak disangka, pria yang pernah ditaksirnya semasa di bangku sekolah itu kini datang melamarnya.

Topik Menarik