20 Komik Lokal Mejeng di Singapura, Ada Si Juki hingga Tahilalats

20 Komik Lokal Mejeng di Singapura, Ada Si Juki hingga Tahilalats

Seleb | okezone | Kamis, 11 Desember 2025 - 20:47
share

SINGAPURA — Pada hari kedua gelaran Comic Con Singapore 2025, Paviliun Indonesia menerima kunjungan dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati. Kehadiran Saras menjadi bentuk dukungan penting bagi para kreator komik dan pelaku industri kreatif Indonesia yang tampil di ajang internasional tersebut.

Dalam peninjauannya, Saras melihat langsung karya para komikus yang mengisi Paviliun Indonesia. Tahun ini, Paviliun Indonesia menampilkan 20 Intellectual Property (IP) komik dari berbagai genre, termasuk 6 IP yang difasilitasi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif. 

Pameran yang berlangsung pada 6–7 Desember 2025 di Marina Bay Sands Expo & Convention Centre ini menempati area seluas 72 meter persegi sebagai ruang utama promosi karya kreatif Indonesia. Indonesia turut menghadirkan sejumlah IP komik populer yang telah memiliki basis penggemar kuat, seperti Si Juki, Tahilalats, dan Bandits of Batavia. 

Kehadiran IP-IP tersebut menjadi daya tarik besar pengunjung sekaligus menegaskan bahwa kualitas komik Indonesia terus berkembang dan semakin kompetitif di pasar global.

Menanggapi hal tersebut, Saras menyampaikan apresiasinya kepada Paviliun Indonesia

“Saya bangga karena kualitas karya komikus dan ilustrator Indonesia tidak kalah dengan yang kita lihat di toko buku manapun di dunia. Melihat booth khusus komik-komik Indonesia di ajang internasional seperti ini menunjukkan bahwa kita punya talenta besar dan IP yang kuat untuk bersaing,” ujarnya.

Paviliun Indonesia tahun ini juga menghadirkan talenta kreatif yang aktif dalam proyek internasional, seperti Brian Tanutama Zunaedy (Founder Komunitas Mangaka Indonesia) dan Faza Meonk (Creator Si Juki), yang pada September lalu merilis kolaborasi resmi dengan karakter legenda manga Jepang karya Osamu Tezuka, Black Jack, dalam judul Si Juki x Black Jack: Operasi di Kyokarta. Kehadiran kreator dan karya berkolaborasi internasional tersebut memperlihatkan semakin luasnya jangkauan serta reputasi kreator Indonesia di pasar global.

Dalam dialog bersama para kreator, Saras menekankan pentingnya dukungan lintas sektor dalam memperkuat ekosistem industri kreatif nasional.

“Potensi IP Indonesia itu baru mulai terkuak. Kita butuh lebih banyak seniman, ilustrator, dan kreator yang mendapat kesempatan untuk menampilkan karya mereka. Dengan kolaborasi kuat antara sektor publik dan privat, termasuk dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif, saya yakin kreator Indonesia bisa semakin maju dan dikenal di kancah internasional,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa penguatan identitas kreatif nasional menjadi agenda penting dalam mendorong ekosistem ekonomi kreatif.

“Ekonomi kreatif kini berada pada fase padat cipta, di mana kekayaan intelektual berbasis budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi menjadi sumber nilai tambah. Generasi muda menjadi motor inovasi yang mampu menghadirkan produk kreatif berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi digital secara optimal,” ujar Deputi Rahayu.

Senada dengan itu, Direktur Penerbitan dan Fotografi Kementerian Ekraf, Iman Santosa, menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor yang terbangun melalui forum internasional ini merupakan langkah nyata memperkuat profesionalisme komik Indonesia.

“Kami optimistis komik Indonesia memiliki kekuatan narasi, karakter, dan estetika visual yang mampu bersaing di pasar internasional,” tegas Direktur Iman.

Kunjungan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi lintas institusi, mengakselerasi pengembangan talenta, dan memperluas promosi global agar karya kreatif Indonesia semakin hadir dan diakui di panggung dunia.
 

Topik Menarik