Marak Sapi Terinfeksi PMK di Jatim, Gubernur Khofifah: Dagingnya Aman Dikonsumsi

Marak Sapi Terinfeksi PMK di Jatim, Gubernur Khofifah: Dagingnya Aman Dikonsumsi

Seleb | celebrities.id | Minggu, 8 Mei 2022 - 00:13
share

GRESIK, celebrities.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat dalam menangani kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di Jatim.

Orang nomor satu di Jatim itu memantau langsung proses pengobatan hewan ternak di Kabupaten Gresik, yang menjadi satu di antara empat kabupaten yang ditemukan kasus PMK. Tepatnya, hewan ternak sapi milik H. Bakri di Dusun Wates, Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang.

Di lokasi pengobatan ternak tersebut, Khofifah mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dan menyaksikan tahap demi tahap pengobatan hewan ternak yang diberi vitamin atau obat antibiotik melalui suntikan. Nantinya, suntikan dan vitamin akan diberikan sebanyak tiga hari sekali.

Tampak pada hewan di sana mengalami tanda klinis penyakit PMK. Antara lain, demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

Meski begitu, Khofifah menegaskan bahwa untuk daging dari hewan yang terkonfirmasi PMK masih bisa dikonsumsi. Akan tetapi, pihaknya ingin agar masyarakat bisa mendapatkan daging yang segar dari sapi sapi atau hewan ternak yang sehat.

"Kalau dagingnya tidak berbahaya dan aman dikonsumsi dengan cara memasak yang benar tapi kan kita ingin masyarakat mendapatkan daging yang sehat. Terlebih sebentar lagi akan memasuki Idul Adha dan suasana ini akan kita bangun setenang mungkin, terutama bagi peternak kita," ujar Khofifah, Sabtu (7/5/2022).

Diberitakan sebelumnya, PMK sendiri telah ditemukan di empat kabupaten di Jatim. Penyakit menular ini telah menyerang sekitar 1.247 ekor ternak sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. PMK ini merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen.

"Namun, yang perlu kita ketahui bersama penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan saja, kata Khofifah.

Khofifah mengimbau kepada para pemilik maupun peternak untuk mengisolasi serta mengkarantina seluruh hewan ternak yang terjangkit maupun masih sehat. Ini dilakukan guna memberikan proteksi sehingga penularan pada wabah ini bisa dikendalikan mulai dari kecamatan.

"Penularan PMK ini bisa terjadi lewat udara yang mirip dengan Cpvid-19. Jadi jangan sampai ada interaksi antara ternak yang terkonformasi positif dengan ternak yang masih sehat," tuturnya.

Topik Menarik