5 Fakta Kuota Impor BBM 2026 Bisa Naik, Stok SPBU Swasta Aman
JAKARTA – Kuota impor BBM untuk SPBU swasta kemungkinan akan ditambah tahun depan. Pertimbangan ini muncul menyusul kelangkaan stok BBM di SPBU swasta yang terjadi belakangan ini.
Hingga akhir tahun ini, empat operator SPBU swasta telah resmi menyetujui pembelian impor BBM melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk memastikan ketersediaan stok hingga akhir 2025. Langkah ini diambil setelah beberapa bulan sebelumnya stok BBM di SPBU sempat habis di pertengahan tahun.
Berikut fakta-fakta menarik terkait rencana penambahan kuota impor BBM untuk SPBU swasta tahun depan, Minggu (14/12/2025):
1. ESDM Buka Peluang Tambah Kuota Impor BBM
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, skema pemberian kuota impor tahun depan untuk operator SPBU akan menimbang kebutuhan di 2025.
“Seperti tahun 2025 ini kan total penjualan mereka akhirnya kita lebihkan 10 persen dari tahun 2024. Sesuai dengan pertumbuhan permintaan. Jadi ini (pemberian kuota impor) juga lagi dievaluasi oleh Dirjen Migas,” ujar Yuliot.
2. Pengajuan Kuota Impor BBM 2026
Bulan Desember ini, operator SPBU baik swasta maupun Pertamina sudah bisa mengajukan kuota impor untuk kebutuhan 2026. Pengajuan dilakukan berdasarkan penjualan BBM tahun 2025. Yuliot menambahkan, “Jadi untuk kuota, badan usaha swasta termasuk PT Pertamina, kalau memang ada impor, sudah bisa mengajukan kuota untuk tahun depan.”
3. Impor BBM oleh SPBU Swasta
PT Pertamina Patra Niaga telah memasok impor BBM tambahan kepada operator SPBU swasta menyusul kekurangan stok. Total BBM yang disalurkan kepada empat operator SPBU swasta mencapai 430 ribu barel untuk memenuhi stok hingga akhir 2025.
Shell Indonesia mengimpor 100 ribu barel pada bulan ini.
BP-AKR membeli tambahan 200 ribu barel dari Pertamina.
Sisa pembelian dilakukan oleh Vivo, sementara Exxon tidak melakukan pembelian karena stoknya masih cukup.
4. Penjelasan Dirjen Migas
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa empat operator SPBU swasta sudah menyetujui pembelian impor BBM lewat Pertamina untuk memastikan stok hingga akhir 2025.
“Yang swasta sudah aman, BP AKR sudah 2 kargo dan menjelang 3 kargo, Vivo sudah, kemudian Shell sudah final negosiasi. Exxon masih punya cadangan,” ujar Laode.
Laode menjelaskan, kargo BBM Shell sedang dalam persiapan pengisian sebelum dikirim ke Indonesia. Kargo tersebut diproyeksikan tiba akhir bulan ini dan siap untuk dijual hingga akhir tahun.
5. Alasan Negosiasi Tambahan Impor BBM Alot
Laode memaparkan, alotnya negosiasi tambahan impor BBM disebabkan perbedaan spesifikasi badan usaha, penyesuaian harga, hingga fluktuasi harga minyak dunia. “Kalau soal kandungan sulfur dan etanol itu soal yang berbeda,” pungkasnya.










