Pimpinan Milisi Palestina yang Didukung Israel Tewas Dibunuh di Gaza

Pimpinan Milisi Palestina yang Didukung Israel Tewas Dibunuh di Gaza

Berita Utama | okezone | Jum'at, 5 Desember 2025 - 11:30
share

JAKARTA – Seorang pemimpin milisi Palestina yang didukung Israel di Gaza telah tewas di daerah kantong tersebut. Yasser Abu Shabab memimpin kelompok yang disebut Pasukan Populer (Popular Forces), yang beranggotakan puluhan pejuang dan beroperasi di wilayah yang dikuasai Israel di dekat kota Rafah di selatan.

Pasukan milisi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Abu Shabab ditembak saat "berusaha menyelesaikan perselisihan" antara anggota keluarga Abu Seneima. Mereka menepis laporan yang menyatakan bahwa ia dibunuh oleh Hamas, yang menuduhnya bekerja sama dengan Israel, sebagai "menyesatkan".

Pernyataan sebelumnya dari suku Badui Tarabin, di mana Abu Shabab merupakan anggotanya, mengatakan bahwa ia telah tewas "di tangan perlawanan", dan menuduhnya mengkhianati rakyat Palestina.

Sumber lain mengatakan kematiannya akibat perebutan kekuasaan internal.

Hamas menyebut kematian Abu Shabab sebagai "nasib tak terelakkan bagi siapa pun yang mengkhianati rakyat dan negaranya."

 

Kelompok tersebut mengatakan bahwa tindakan kriminal yang dilakukan oleh Abu Shabab dan gengnya yang berkoordinasi dengan tentara Israel "merupakan penyimpangan terang-terangan dari identitas nasional dan sosial."

Radio Angkatan Darat Israel mengutip sebuah sumber keamanan yang mengatakan bahwa Abu Shabab meninggal dunia akibat luka-lukanya setelah dievakuasi ke rumah sakit Soroka di kota Beersheba, Israel selatan. Namun, pihak rumah sakit membantah bahwa ia meninggal dunia di bawah perawatan mereka.

Pada Juni, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengakui dukungannya terhadap milisi Abu Shabab di Gaza, menyusul komentar seorang mantan menteri bahwa Israel telah mentransfer senjata kepada mereka.

 

Kantor Media Pemerintah Gaza telah berulang kali menuduh "geng-geng bersenjata yang didukung Israel" menjarah bantuan kemanusiaan langka yang memasuki wilayah kantong terkepung tersebut.

Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023.

Topik Menarik