Prabu Siliwangi Disebut Sudah Menjadi Muslim, Diislamkan Oleh Syaikh Kuro

Prabu Siliwangi Disebut Sudah Menjadi Muslim, Diislamkan Oleh Syaikh Kuro

Nasional | okezone | Sabtu, 27 April 2024 - 06:06
share

Ketua Pengurus Cabang Lesbumi NU Bogor Bambang “Ciras” Sudarsono mengatakan, bahwa Prabu Siliwangi adalah seorang Muslim.

Dikutip dari lama NU Online, Ia diislamkan oleh Syekh Hasanuddin atau lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Quro (seorang ulama besar yang lahir sebelum era Wali Sembilan, yang berperan penting dalam Islamisasi di Jawa Barat) saat hendak menikahi Nyi Subang Larang.

Subang Larang tak lain sebagai santri di pesantren yang dipimpin Syaikh Quro di Karawang, kata Bambang kepada NU Online di Bogor Selasa (31/13) Menurut Bambang, dari sebuah naskah kuno diceritakan bahwa Prabu Siliwangi adalah seorang Muslim, bersumberkan Buku Carita Purwaka Caruban Nagari, yang ditulis Pangeran Arya Cirebon (1720), Prabu Siliwangi masuk Islam saat hendak menikahi Subang Larang.

“Kami ingin meluruskan mitos atau opini yang berkembang di masyarakat secara turun temurun, bahwa Prabu Siliwangi penganut Hindu. Prabu Siliwangi adalah seorang Muslim dan Pajajaran bukanlah kerajaan Hindu, melainkan kerajaan yang secara turun temurun mewariskan nilai Sunda Wiwitan atau Jati Sunda,” kata Bambang.

Dia melanjutkan, massifnya islamisasi Tatar Sunda tak lain berkat dukungan penuh Prabu Siliwangi, yang membebaskan putra putrinya untuk belajar Islam, melakukan dakwah ke seluruh pelosok “Tatar Sunda” atau bahkan mendirikan kesultanan baru yang mandiri dari Pajajaran sebagai “keraton” dan akar mereka.

Berkat kuatnya pengaruh gerakan islamisasi yang dilakukan dinasti Siliwangi di Jawa Barat, kini mayoritas masyarakat setempat menjadi penganut Islam yang taat.

Nyaris sulit menemukan adanya orang Jawa Barat menganut agama selain Islam, sehingga muncullah istilah “Islam Sunda” dan “Sunda Islam.” “Peringatan haul sebagai upaya mengenang jasa Prabu Siliwangi, bentuk silaturrahmi terhadap serta pewarisan terhadap nilai-nilai adiluhung yang ditinggalkannya,” tegas dia. Selain itu, haul juga sebagai bentuk akulturasi antara Islam dengan budaya lokal (Sunda).

Islam dan budaya Sunda perlu selaras dan berdampingan dalam upaya membimbing dan mencerahkan kehidupan masyarakat Tatar Sunda dalam bingkai kebangsaan. Prabu Siliwangi merupakan nama gelar, karena masyarakat Jawa Barat pada umumnya sungkan untuk langsung menyebut nama sang tokoh.

Prabu Siliwangi kecil bernama “Pangeran Pamanah Rasa”, yang lahir di Keraton Surawises Kawali, Kabupaten Ciamis, sekitar tahun 1411 dan wafat pada akhir Desember 1521 di Pakuan (Kota Bogor sekarang).

Ia bertahta sebagai Raja Sunda Galuh (Pakuan Pajajaran) selama 39 tahun, yaitu mulai tahun 1482 hingga 1521, berkedudukan di Pakuan (Bogor).

Situs Batutulis di Kota Bogor merupakan bukti sejarah, yang menceritakan tentang era Prabu Siliwangi dalam memimpin Pajajaran.

Situs ini dibuat oleh Prabu Surawisesa, putra mahkota yang melanjutkan tahta setelah wafatnya Prabu Siliwangi. Situs tersebut dibuat pada akhir bulan Desember 1533 m, sebagai peringatan 12 tahun setelah wafatnya Prabu Siliwangi.

Bambang yang juga tercatat sebagai salah satu pemangku adat Sunda di Palataran Pakujajar Sipatuhan Bogor mengatakan, Prabu Siliwangi tercatat sebagai raja yang adil dan bijaksana.

Topik Menarik