Ini Sosok Satu-satunya Jenderal TNI Berambut Gondrong yang Bikin Soeharto Menangis

Ini Sosok Satu-satunya Jenderal TNI Berambut Gondrong yang Bikin Soeharto Menangis

Nasional | okezone | Rabu, 17 April 2024 - 18:09
share

JAKARTA Sosok satu-satunya Jenderal TNI berambut gondrong yang bikin Soeharto menangis, menarik untuk diulas.

Ada yang unik saat siaran langsung dari stasiun Televisi Nasional menayangkan proses pemakaman seseorang yang tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia, pada 12 Maret 1986.

Dalam proses pemakaman tersebut dihadiri oleh Presiden Soeharto dengan istrinya Tien Soeharto. Soeharto saat itu terekam kamera tengah meneteskan air matanya di depan makam orang tersebut.

Lantas siapakah orang yang ditangisi oleh Soeharto kala itu? Orang tersebut bernama Soedjono Hoemardani, merupakan jenderal yang memiliki penampilan nyentrik dan memiliki rambut gondrong.

Berbeda dengan jenderal-jenderal lainnya, ia dikenal bukan sebagai jenderal perang layaknya Soeharto, melainkan ia memiliki kelebihan soal hitung-menghitung dalam dunia ekonomi dunia.

Lahir di Desa Carikan, Solo, 23 Desember 1919, ia terlahir sebagai anak dari seorang pedagang di Carikan yaitu Raden Hoemardani.

Sang ayah merupakan pemasok berbagai jenis bahan makanan dan pakaian pamong serta abdi keraton. Ingin mengikuti jejak sang ayah, rupanya Soedjono sempat menimba ilmu perbisnisan di Gemeentelijke Handels School (sekolah dagang di Semarang).

Pada tahun 1937, Soedjono lulus pendidikan dan kembali ke Solo untuk meneruskan usaha sang ayah. Ketika usianya menginjaki 20 tahunan, ia tergabung dalam organisasi bernama Indonesia Muda dan menjabat sebagai bendahara.

Selain itu juga, ia pernah menjabat sebagai wakil komandan keibodan (pembantu polisi zaman kedudukan Jepang) bernama fukudanco.

Sejak awal karier militernya pada masa revolusi, Soedjono Hoemardani ditugaskan mengelola bidang ekonomi dan keuangan.

Memulai karier militernya tanpa jalur berperang, Soedjono muda mendapatkan pangkat letnan dua. Bahkan ia dapat melesat hingga berpangkat jenderal meski tanpa mengikuti dunia perang.

Dalam buku berjudul Soedjono Hoemardani 1918-1986, tercatat bahwa Soedjono pernah menduduki jabatan bendahara di Resimen 27 Divisi IV berpangkat Letnan Dua tahun 1945-1947.

Dirinya memang dikenal sebagai prajurit militer yang tidak mahir berperang, namun ia memiliki kemampuan khusus dibidang eknonomi dan administrasi.

Terbukti sang jenderal gondrong pernah dikirim belajar ke Fort Benjamin Harisson, Amerika Serikat sebelum menduduki jabatan di Finansial Ekonomi Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) tahun 1963-1965.

Topik Menarik