Menguak Isi Ramalan Prabu Siliwangi Tentang Kemunculan Kaum yang Merasa Diri Paling Benar

Menguak Isi Ramalan Prabu Siliwangi Tentang Kemunculan Kaum yang Merasa Diri Paling Benar

Nasional | okezone | Selasa, 30 April 2024 - 05:19
share

PRABU Siliwangi merupakan Raja Agung pemimpin Kerajaan Sunda Pajajaran yang bercorak Hindu. Siliwangi memerintah dari 1482 hingga 1521 Masehi. Siliwangi juga dikenal sebagai raja yang suka meramal masa depan.

Siliwangi yang dikenal juga dengan Prabu Suryakancana membuat sejumlah ramalan tentang masa depan. Seperti kemunculan kaum merasa diri paling benar di zaman akan datang.

Ramalan tersebut seperti tertuang dalam naskah Pantun Bogor episode Ronggeng Tujuh Kalasirna, dikutip dari buku Tafsir Wangsit Siliwangi dan Kebangkitan Nusantara, karya E. Rokajat Asura, Penerbit Imania, 2016.

Berikut isi ramalannya :

" Rawayan arinyana baris boga karep sakabeh anu disarebut jelema di iyeu jagat mudu ngan nyembah hiji sesembahan dina hiji sesebutan basa hiji bangsa bae. Padahal, eta panyembahan teh saenyana mah panyembahan sakabehan ti babaheula dina sesebutan sewang-sewang basa sorangan panyembahan mah eta keneh eta bae anu ngan beda wungkul sesebutan lantaran beda bangsa nu boga basa. Tapi dasar anu eukeur karareder dina pikir nya arembung disina ngarti tapi rasa arinya bae pangbenerna "

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya

"Anak keturunan mereka akan punya keinginan semua yang disebut manusia di jagat ini harus hanya menyembah satu sesembahan dalam sebutan bahasa satu bangsa saja. Padahal, penyembahan tersebut sesungguhnya sesembahan semua orang dari dulu kala dalam sebutan bahasa sendiri-sendiri yang disembah tetap itu-itu juga hanya beda cara menyebutnya saja karena berbeda bangsa yang memiliki bahasa. Tapi dasar pikirannya sedang kacau tidak mau mengerti merasa diri sendiri yang paling benar..."

Dikutip dari NU Online , berdasarkan naskah itu Prabu Siliwangi dinilai memprediksi tentang suatu masa akan muncul segolongan orang yang mengambil tupoksi Tuhan, menilai dan memvonis orang salah dan benar, mengklaim kelompok mereka sebagai kelompok yang sah masuk surga.

Menurut ramalan tersebut ketika Nusantara tengah mengalami fase ini pertanda kita sudah masuk ke masa kritis dan akan muncul Ratu Adil? Kekacauan, keributan, dan hilangnya kewarasan bermula dari sedapur sampai akhirnya senegara, orang bodoh akan gila, munculnya Budak Buncireung.

Tokoh yang berperan dalam kekacauan ini tampaknya sosok yang disebut Budak Buncireung. Dalam Kamus Umum Basa Sunda, kata buncireung berarti perut gendut dan buncit akibat terlalu banyak makan. Sosok inilah yang menyembunyikan kera merah ke atas beringin.

Bila kera menggambarkan sosok yang serakah, apakah warna merah menggambarkan ras atau simbol dari kemarahan? Kita bisa menelisik siapa yang disembunyikan Budak Buncireung ke pohon beringin itu.

Topik Menarik