Hari Down Syndrom Sedunia, Kemensos Ajak Masyarakat Wujudkan Inklusi Sosial

Hari Down Syndrom Sedunia, Kemensos Ajak Masyarakat Wujudkan Inklusi Sosial

Nasional | BuddyKu | Selasa, 21 Maret 2023 - 20:46
share

TEMANGGUNG, iNews.id Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Kartini menggelar Ceria Bersama Down Syndrome di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Temanggung, Senin (21/3). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD).

Dalam momentum WDSD, Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak masyarakat menyadari tentang hak orang dengan down Syndrom yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

Acara Ceria Bersama Down Syndrome digelar untuk mewujudkan Inklusi Sosial bagi Orang dengan Down Syndrome. Sekaligus mengajak semua elemen masyarakat yang jarang bersentuhan untuk berinteraksi lebih dekat berupa aktivitas mewarnai, bermain, dan menyanyi, bersama mereka, kata Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Iyan Kusmadiana.

Dalam kesempatan itu, Sentra Terpadu Kartini memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa penambahan nutrisi dan peralatan sekolah.

Kami juga memberikan bantuan kewirausahaan di beberapa tempat, seperti kota Semarang, Kabupaten Temanggung, menyusul Wonosobo dan Pemalang yang disesuaikan dengan kemampuan Penerima Manfaat (PM) yang terlebih dulu dilalukan asesemen oleh tim sentra, katanya.

Sementara, psikolog klinis Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Rika Nurhayati mengatakan bahwa kondisi Orang dengan Down Syndrom memiliki kelainan genetik yang disebut Trisomi 21.

Kelainan bawaan sejak lahir menyebabkan gangguan tumbuhkembang secara fisik maupun mental dengan ciri-ciri yang khas, ujar Rika.

Kondisi lain orang dengan down syndrome memiliki tingkat kemampuan belajar lebih rendah dibandingkan dengan anak lainnya. Namun, tingkat ketidakmampuan dan hambatan pertumbuhan anak-anak dengan down syndrome juga berbeda satu dengan yang lainnya.

Peran keluarga untuk memberikan stimulus terhadap mereka sangat berpengaruh dalam tumbuh kembangnya. Untuk bisa tumbuh dengan baik dan bisa mandiri dibutuhkan kesabaran serta kasih sayang yang kuat dari orang tua dalam merawat anak down syndrome, seperti tetap memberikan latihan aktivitas harian, makan dan mencuci sendiri, serta tetap mengajak anak bersosialisasi, ujarnya.

Salah seorang warga, Dini Rahmawati (42), turut berpartisipasi dalam kegiatan mengaku baru pertama kali berinteraksi secara dekat dengan anak dengan Down Syndrom.

Jujur saya baru kali ini berinteraksi dan memahami mereka, ternyata sangat luar biasa, mereka memiliki bakat dan kita sebagai bagian kehidupan bermasyarakat mesti membuka diri menerima kehadiran mereka, ujarnya.

Topik Menarik