Ajudan Istri Batal Dimutasi, Wakil Bupati Blitar Tak Jadi Mundur

Ajudan Istri Batal Dimutasi, Wakil Bupati Blitar Tak Jadi Mundur

Nasional | BuddyKu | Rabu, 4 Januari 2023 - 12:09
share

BLITAR, iNews.id - Ancaman Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso yang akan mundur jika ajudan istrinya tidak segera dikembalikan ke posisi semula membuahkan hasil. Bupati Blitar Rini Syarifah menanggapi ancaman itu dengan membatalkan Surat Keputusan (SK) mutasi ajudan istri Wabup Blitar.

Bupati Rini Syarifah atau biasa disapa Mak Rini juga meminta maaf kepada Wabup Blitar Rahmat Santoso. Wabup Blitar Rahmat atau akrab dipanggil Makde Rahmat mengatakan, dengan begitu dirinya batal mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Blitar.

Sudah dibatalkan (SK Mutasi) untuk Riana, ajudan istri saya dan sudah kembali bertugas, ujar Wabup Blitar Rahmat Santoso kepada wartawan Rabu (4/1/2023).

Polemik antara Wabup dan Bupati Blitar muncul setelah Pemkab Blitar menggelar mutasi ASN (Aparatur Sipil Negara) secara besar-besaran. Mutasi sebanyak 605 ASN berlangsung pada Senin (2/1/2023).

Ajudan istri Wabup Blitar yang bernama Riana masuk dalam gerbong mutasi. Makde Rahmat marah sekaligus merasa direndahkan karena tidak pernah diajak berkoordinasi.

Dia mengancam akan meletakkan jabatan sebagai wabup Blitar jika ajudan istrinya tidak segera dikembalikan. Begitu juga sang istri, Venina Rahmat Santoso, juga mengancam mundur dari jabatan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Blitar.

Makde Rahmat sebelumnya memberi batas waktu maksimal 1x24 jam kepada Mak Rini untuk membatalkan mutasi ajudan sang istri.

Makde Rahmat mengungkapkan, pembatalan SK mutasi ajudan istrinya berlangsung setelah dirinya bertemu dengan Rini Syarifah. Mak Rini, kata dia, juga telah menyampaikan permintaan maaf.

Karenanya, Makde Rahmat menegaskan dirinya batal mengundurkan diri dari jabatan Wabup Blitar. Kemarin siang saya ketemu dengan Mbak Rini (Bupati Blitar). Disampaikan permintaan maaf dan alasannya. Ya sudah, karena sudah minta maaf, ujarnya.

Terkait polemik yang muncul, Makde Rahmat menjelaskan sikap kerasnya bukan sekadar menolak mutasi seorang ajudan. Dia beralasan sudah ada kecocokan dan kenyamanan dalam bekerja.
Selain itu dirinya juga tidak pernah diajak berkoordinasi sebelumnya, lalu tiba-tiba ajudan istrinya dimutasi.

Yang membuatnya semakin meradang, kata Makde Rahmat, sebelumnya ada semacam warning dari orang-orang di lingkaran Rini yang akan mengganti sejumlah ajudan. Warning itu disampaikan sebelum mutasi dijalankan.

Sudah saya bilang apa urusannya mau mengganti ajudan saya, tapi malah beneran Riana (ajudan) dimutasi dan tidak ada pemberitahuan atau komunikasi, baik itu dari BKD (BKPSDM) maupun bupati. Ini yang saya sesalkan. Makanya saya bela dan perjuangkan dengan taruhan jabatan saya, ucap dia.

Makde Rahmat menambahkan, saat bertemu, Rini Syarifah dirinya juga menyampaikan polemik yang terjadi jangan sampai terulang. Dia tidak berharap orang-orang yang bekerja dengannya diutak-atik tanpa koordinasi.

Minimal izin lah ke saya. Kalau memang saya bilang lepas, silahkan diganti, kata dia.

Topik Menarik