Bersumpah Terus Serang Jaringan Listrik Ukraina, Putin: Siapa yang Memulai?

Bersumpah Terus Serang Jaringan Listrik Ukraina, Putin: Siapa yang Memulai?

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 9 Desember 2022 - 12:24
share

RUSIA Presiden Rusia Vladimir Putin telah bersumpah untuk terus menyerang infrastruktur energi Ukraina meskipun jutaan orang tidak memiliki listrik atau air.

"Ya, kami melakukan itu. Tapi siapa yang memulainya?" terangnya pada upacara penghargaan di Kremlin, dikutip BBC.

Dia mengatakan bahwa kritik terhadap serangan Rusia tidak akan mengganggu misi tempur mereka.

Seperti diketahui, Moskow telah menggempur jaringan listrik Ukraina sejak 10 Oktober lalu, menyusul serangkaian kekalahan berat militer.

Beberapa pemimpin Barat menyebut strategi itu sebagai kejahatan perang, karena banyaknya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sipil.

Namun Putin mengatakan bahwa meningkatnya kritik global tidak akan menghentikan serangan tersebut.

"Ada banyak keributan tentang serangan kami terhadap infrastruktur energi negara tetangga. Ya, kami melakukannya. Tapi siapa yang memulainya?" katanya kepada penerima penghargaan negara, termasuk medali "Pahlawan Rusia".

Dia mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas ledakan di jembatan Rusia untuk menganeksasi Krimea pada 8 Oktober lalu. Dia juga menuduh Ukraina meledakkan saluran listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dan memotong pasokan air ke Donetsk di timur Ukraina.

"Tidak memasok air ke kota berpenduduk lebih dari satu juta orang adalah tindakan genosida," ujarnya. Dia menuduh Barat "diam total" atas klaim ini dan bias terhadap Rusia.

Presiden Rusia mengatakan bahwa ketika Moskow menanggapi agresi Ukraina terjadi kegemparan dan keributan yang menyebar ke seluruh alam semesta.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan bulan lalu bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan genosida.

Saat ini Ukraina mengalami salju dan suhu di bawah nol di banyak daerah, dan jutaan tanpa listrik dan air mengalir, menimbulkan kekhawatiran orang akan mati karena hipotermia.

Ukraina pun beralih ke penutupan darurat untuk menstabilkan jaringan listriknya setelah gelombang baru serangan rudal Rusia pada Senin (5/12/2022).

Para pengamat mengatakan kepada BBC bahwa taktik Rusia menyerang infrastruktur energi kemungkinan besar dirancang untuk melemahkan semangat dan meneror penduduk, daripada mendapatkan keuntungan militer yang nyata - sebuah langkah yang akan melanggar hukum internasional.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Topik Menarik