Kemenkes Sebut Jatim Kekurangan 27.897 Dokter

Kemenkes Sebut Jatim Kekurangan 27.897 Dokter

Nasional | jawapos | Sabtu, 26 November 2022 - 07:30
share

JawaPos.com Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Aryanti Araya menyebut, Provinsi Jawa Timur masih kekurangan27.897dokter.

Di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 41 juta, tetapi jumlah dokternya baru13.166. Sehingga di Jatim masih kekurangan27.897dokter, kata Aryanti Araya seperti dilansir dari Antara saat melakukan visitasi ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Jumat (25/11).

Aryanti Araya mengatakan, sesuai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 12 Juli, ada kebijakan peningkatan kuota mahasiswa dokter dan dokter spesialis, memperbanyak dosen dengan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK), dan menambah rumah sakit pendidikan.

Saat ini, lanjut dia, sudah terdapat 92 Fakultas Kedokteran (FK) di 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Namun, keberadaan dokter masih belum merata di semua daerah. Sehingga saat ini ada empat FK penugasan untuk dibentuk di provinsi yang belum memiliki FK, yakni di Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Riau.

Saat ini juga ada 18 FK pengajuan yang dalam tahap visitasi dan menunggu pencabutan moratorium pendirian FK, ujar Aryanti Araya.

Dari 18 FK tersebut, beberapa di antaranya berasal dari Jawa Timur. Yakni Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Uida Gontor, Universitas Bhakti Wiyata, Universitas Darul Ulum, Universitas Negeri Surabaya, dan UPN Veteran Jatim.

Jawa Timur salah satu yang tentunya kota besar yang memang sudah ada beberapa fakultas kedokteran sebelumnya. Untuk membuka fakultas kedokteran sekarang tentunya beberapa hal yang harus kita pertimbangkan bukan hanya sarana, papar Aryanti Araya.

Tetapi apakah fakultas kedokteran ini masih dibutuhkan di daerah ini ya karena fakultas kedokteran yang kami bangun tidak hanya di perkotaan besar tetapi juga di daerah-daerah yang masih kekurangan fakultas kedokteran, tambah dia.

Terkait pengajuan FK di UPN Veteran Jatim, menurut Aryanti, masih menunggu dicabutnya moratorium pendirian FK olek Mendikbudristek. Namun, pihaknya akan memberikan rekomendasi kesiapan universitas yang mengajukan FK dengan melihat berkas dan visitasi.

Di UPN Jakarta sudah ada FK dengan akreditasi unggul. Nah untuk itulah kami datang ke sini (UPN Jatim) untuk melakukan visitasi. Visitasi ini akan dilihat sarana prasarana termasuk juga dari sisi kelengkapan SDM, terang Aryanti Araya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tjitjik Sri Tjahjandarie menambahkan, Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Tenaga Kesehatan telah memberikan rekomendasi pembukaan FK baru karena adanya peta kebutuhan SDM tenaga dokter yang masih kurang di Indonesia. Sehingga visitasi ke perguruan tinggi yang mengajukan FK perlu dilakukan untuk dikatakan layak membuka FK.

Kami melihat memang fasilitas kemudian SDM di UPN Veteran Jatim sangat berkomitmen untuk dapat menyiapkan dan memenuhi seluruh persyaratan pembukaan FK. Saat ini Kemenkes sudah memberikan rekomendasi pada 13 perguruan tinggi untuk membuka FK, Insya Allah UPN Veteran Jatim segera menjadi yang ke-14, ucap Tjitjik Sri Tjahjandarie.

Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jatim Akhmad Fauzi mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan 100 persen untuk pembukaan FK. Mulai dari tenaga dosen, sarana prasarana, hingga rumah sakit pendidikan.

Kami rencananya ingin membuka FK dengan dua prodi yaitu Pendidikan Kedokteransekaligus Profesi Kedokteran. Tenaga dosen sudah kami siapkan dengan keunggulannya masing-masing. Jika izin keluar tahun depan pastinya kami sudah bisa menerima mahasiswa baru, kata Akhmad Fauzi.

Topik Menarik