Beri Kuliah Umum di Unmuh Gresik tentang Ketahanan Energi Nasional
JawaPos.com- Pemahaman tentang industri hulu minyak dan gas bumi (migas) terhadap ketahanan energi nasional, penting juga bagi mahasiswa. Karena itu, belakangan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar sosalisasi ke kampus-kampus. Rabu (14/9), giliran ke Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang dikemas dalam kuliah umum.
Kuliah umum ini sangat penting, bagaimana industri migas berjalan dan menjadi bagian dari upaya menciptakan ketahanan energi nasional yang menyokong pembangunan, kata Indra Zulkarnain, kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa (Jawa, Bali, Nusa Tenggara)
Dengan intensif sosialisasi ke civitas akademika, pihaknya berharap informasi ke masyarakat akan menjadi lebih masif. Dengan demikian, makin banyak pula yang memahami tentang ketahanan energi nasional. Selama ini, lanjut Indra, masih jarang masyarakat yang mengetahui seluk beluk industri hulu migas.
Padahal, BBM adalah produk olahan yang bersumber dari minyak mentah hasil dari industri hulu migas ini, dinikmati masyarakat. Namun, jarang sekali atau tidak banyak yang memahami lika-liku industri hulu migas ini, kata Dimas A.R., spesialis dukungan bisnis SKK Migas.
Dalam kuliah umum itu, Dimas juga menyampaikan tentang rencana event besar yang akan digelar. Yakni, Oil and Gas Convention and Exibition (IOGCE). Event itu merupakan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan SKK Migas berkolaborasi dengan KKKS dan para pemangku kepentingan, Rencananya, terselenggara pada November 2022.
Sementara itu, Adhi Kurniawan, perwakilan KKS SAKA Indonesis Limiter (SIPL), menambahkan, sebetulnya industri hulu migas selama ini terus berupaya untuk peningkatan produksi. Baik dari sumur-sumur yang sudah ada hingga upaya eksplorasi sumur baru.
Berbagai usaha dan strategi dilakukan SIPL sejalan dengan peran industri hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional. Hal itu penting dalam menghadapi masa transisi yang sedang berjalan, katanya.
Salah satu lokasi industri hulu migas yang berdekatan dengan Gresik berada di Perairan Madura. Industri itu digarapPT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). PHE WMO memiliki kontrak sejak 7 Mei 2011 hingga 6 Mei 2031, dengan area konsesi seluas 1.666,26 kilometer persegi dan setelah pelepasan pertama mencapai 1.499,32 kilometer persegi.
Selain itu, terdapat satu aset downstream (pengolahan bahan mentah, Red), yaitu Donggi Senora LNG, kata Eko Wagiyanto, Office Environment PHE WMO.
Data terakhir pada 9 September 2022, produksi minyak harian PHE WMO mencapai2086 BOPD (Barrel of Oid Per Day), produksi likuid harian 15.194 BLPD (Barrel of Liqiud Per Day), water cut 86,27 persen, dan produksi gas harian 45,203 MMSCFD. Tentu saja kontribusi industri hulu migas terhadap ketahanan energi nasional tak hanya mencakup pemenuhan kebutuhan minyak dan gas, paparnya.
Lebih jauh, lanjut dia, PHE WMO juga memiliki sejumlah program unggulan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pengembangan masyarakat lokal dan lingkungan.
Pemaparan para narasumber tentang industri hulu migas tersebut mendapat respons positif dari peserta kuliah umum. Tanya jawab antara mahasiswa UMG dan SKK Migas serta KKKS juga gayeng. Rata-rata mereka memberikan pertanyaan kritis soal dampak industri migas terhadap lingkungan dan masa depan industri tersebut.









