Protokol Penanganan Kudu Disiapkan Hepatitis Akut Incar Anak Yang Belum Vaksin Covid

Protokol Penanganan Kudu Disiapkan Hepatitis Akut Incar Anak Yang Belum Vaksin Covid

Nasional | rm.id | Kamis, 12 Mei 2022 - 03:23
share

Informasi bohong alias hoax yang menyesatkan seputar hepatitis akut di media sosial (medsos) masih beredar. Salah satunya, mengaitkan penyakit misterius itu pada anak akibat vaksin Covid-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan informasi itu keliru.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik IDAI Anggraini Alam menyatakan, rata-rata anak yang tertular hepatitis akut juga belum pernah menerima vaksinasi Covid-19.

Di Inggris, misalnya, 75 persen anak yang terkena hepatitis akut adalah balita yang memang belum masuk hitungan untuk menerima vaksin.

Itu sudah jelas, bisa dipastikan tidak berhubungan sama sekali vaksin Covid-19 menyebabkan hepatitis misterius, ujar Anggraini dalam diskusi virtual, kemarin.

Dia juga membantah kabar bahwa hepatitis misterius yang menyerang anak berasal dari vaksin Covid-19 yang diterima orang tua mereka.

Kenapa orang tuanya aman? Kenapa harus anaknya? Intinya, ini tidak ada hubungan sama sekali, hoax yang disangkut-sangkutkan saja, tegasnya.

Anggraini pun meminta masyarakat berhati-hati menerima informasi di media sosial. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang tidak jelas sumbernya.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI dr Muzal Kadim mengatakan, vaksin berbasis adenovirus maupun jenis messenger RNA (mRNA) tidak berkaitan dengan munculnya hepatitis pada anak.

Menurutnya, sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah bahwa hepatitis akut disebabkan vaksin Covid-19.

Sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru belum menerima vaksin Covid-19. Karena kebanyakan adalah anak di bawah 6 tahun, bahkan di Inggris itu anak usia 2 tahun ke bawah, ungkapnya.

Isu tersebut mencuat karena adanya adenovirus dalam beberapa merek vaksin Covid-19. Namun seperti ditegaskan Muzal, anak-anak di bawah usia 6 tahun belum mendapat vaksin Covid-19 jenis apa pun.

Kalau dikaitkan dengan (vaksin) mRNA itu setelah sekian juta pemberian vaksin, mungkin dikaitkan dengan efek samping. Tapi kalau pada kasus yang akut sekarang, tidak dikaitkan dengan vaksin Covid, jelasnya.

IDAI menilai, potensi meluasnya kasus hepatitis akut misterius perlu diwaspadai. Saat ini, sejumlah protokol pencegahan dan penanganan telah disiapkan untuk para dokter anak dan sarana pemeriksaan laboratorium. [DIR]

Topik Menarik